Dekat di Hati hingga Kini

"Wonten tamu, romo" (Romo, ada tamu) salah satu karyawan berkata yang suaranya masuk kamar Rm. Bambang. Sambil berbaring tiduran di tempat tidur Rm. Bambang bertanya "Tamune sapa?" (Tamu untuk siapa?) langsung dapat jawaban "Kangge romo" (Untuk Anda). Rm. Bambang langsung turun dari tempat tidur dan pindah di kursi roda. Ketika keluar dari kamar dia melihat ada sosok laki-laki yang menghampiri. Sementara itu di bangku untuk tamu ada 2 lelaki dan 1 perempuan. Tamu yang perempuan dari jauh berkata "Itu Rudy, Romo. Masih ingat?" dan Rm. Bambangpun bilang "Wela, tamu seka Amerika" (Ternyata tamu dari Amerika). Kemudian Rm. Bambang meminta mereka pindah ke kursi-kursi depan kamarnya.

"Saiki kana musim apa?" (Kini Amerika sedang musim apa?) tanya Rm. Bambang yang dijawab oleh Mas Rudy "Spring, romo. Dinginnya bukan main". Ketika Mas Rudy bertanya sambil menunjuk lelaki lain dan bertanya "Romo ingat itu?", Rm. Bambang langsung bilang "Edward, ta?". Sedang yang perempuan adalah istri salah satu lelaki lain yang adalah adik bungsu almarhum ayah mereka. Omong-omong banyak tentang pengalaman masa lalu ketika Rm. Bambang masih tinggal di Muntilan. Dia memang dekat dengan umat Muntilan, karena dalam berkarya selama 27 tahun lama berkantor di Muntilan. Rm. Bambang juga mengalami masa kanak-kanak dan remaja Rudy dan Edward serta cukup akrab dengan orangtuanya. Bahkan ketika adik perempuannya pesta peneguhan perkawinan sipil di Los Angeles, California, Rm. Bambang ikut hadir karena kebetulan sedang ada acara di sana. Kata para tamu rumah Muntilan kini kosong, karena Edward tinggal di Jogja sementara Rudy sudah menetap di Amerika. "Saya dulu yang memberkati perkawinan adalah Romo Bambang" kata Mas Rudy. Pertemuan mereka dengan Rm. Bambang sungguh seperti reuni sesudah lebih dari 20 tahun tidak berjumpa.