Selasa, 4 April 2023
Yohanes 13:21-33
21 Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku." 22 Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain, mereka ragu-ragu siapa yang dimaksudkan-Nya. 23 Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya. 24 Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: "Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!" 25 Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, siapakah itu?" 26 Jawab Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot. 27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera." 28 Tetapi tidak ada seorangpun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti, apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas. 29 Karena Yudas memegang kas ada yang menyangka, bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada orang miskin. 30 Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam.
31 Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. 32 Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. 33 Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, sebaik apapun perjuangan seseorang, dia tetap akan berhadapan dengan orang-orang yang berseberangan. Sekalipun amat dicintai oleh massa rakyat, musuhpun tetap ada.
- Tampaknya, sebaik apapun perjuangan seseorang, kalau dianggap membahayakan kepentingan golongan kuat, dia ada dalam risiko berat. Kaum kuat yang hanya mementingkan pandangannya sendiri, apalagi yang hanya mempertahankan kemapanan, dapat merekayasa keadaan untuk menjatuhkannya.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun masuk bahaya besar dalam hidupnya karena rekayasa musuh bahkan ada pengkhianatan orang dekat, derita seberat apapun yang disandang justru menjadi pelantikan keagungan seorang pejuang sejati demi demi kebaikan umum. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati bagi seorang pejuang demi kebaikan umum sekuat apapun musuh menghalangi tak akan mengalahkan daya ilahi yang bertahta dalam sanubarinya.
Ah, sekalipun amat mulia perjuangannya, orang harus menghindari risiko yang amat berat.
No comments:
Post a Comment