"Mangke nggen homili kula sesuwe nggih. Ben kados pengajian. Kersa mboten?" (Nanti saya akan berbicara lama dalam bagian homili. Biar seperti pengajian. Bolehkan?) kata-kata ini diucapkan oleh Rm. Bambang ketika memberikan pengantar dalam Misa khusus untuk para lansia. Para peserta Misa menyahut "Bisaaaaaaaa ......" Ini terjadi pada hari Sabtu 15 April 2023 di Kapel Dukuh, Paroki Brayut. Sebenarnya panitia meminta semacam rekoleksi. Dalam pembicaraan yang diputuskan adalah Misa. Namun kepada penghubung Rm. Bambang mengatakan "Nggih njing homiline diparingi wekdal dangu" (Besok bagian homili diberi jatah waktu lama).
Jumlah peserta lansia ada sekitar 60 orang. Beberapa datang sudah berkursi roda. Bahkan ada yang sudah berumur lebih dari 100 tahun tetapi masuk bisa berjalan dan berbicara dengan jernih. Sementara anaknya sjudah renta berkursi roda didampingi oleh anak perempuannya (cucu dari yang berusia lebih 100 tahun). Dari salah satu peserta Rm. Bambang mendapatkan informasi bahwa beberapa cucunya sudah bercucu. Ketika berbicara tentang kondisi kaum lansia, Rm. Bambang tentu mendapatkan bekal dari berbagai seminar dunia lansia ketika masih di Domus Pacis Puren Pringwulung. Pengalaman mendampingi pendalaman keagamaan beberapa kelompok lansia juga memperkaya cakrawalanya. Tetapi kelansiaan Rm. Bambang sendiri dalam hidup bersama para romo sepuh di Domus Pacis menjadi landasan kesaksian hidup. Ternyata para peserta Misa tampak antusias dan wajah ceria tampak merona. Secara keseluruhan Misa dengan homili "model pengajian" selesai dalam tempo 96 menit. Foto-fotoan sesudah Misa dan selama makan bersama juga mewarnai.
No comments:
Post a Comment