Saturday, February 11, 2023

Penghuni Baru

Barangkali yang namanya panti wreda atau rumah para sepuh memang akan merawat kaum lansia penghuni dalam kondisi apapun. Berdasarkan informasi beberapa rumah lansia, Rm. Bambang pernah diberi tahu bahwa yang baru masuk harus masih bisa melayani diri sendiri seperti untuk makan, mandi, urusan toileting. Hal seperti ini tidak terjadi di Domus Pacis Santo Petrus. Rumah ini dipimpin oleh Rm. Hartanta, yang berusia 42 tahun. Rumah ini memang dikenal sebagai rumah para romo sepuh dengan persediaan 32 kamar. Ternyata dari 11 orang romo sepuh tampaknya yang masih bisa mengurus sendiri dalam banyak hal hanya 1 orang. Memang, 10 orang sudah berkursi roda dalam mobilitas sekalipun 1 orang lainnya kalau harus sudah lebih dari 100 M juga harus duduk di kursi roda didorong karyawan. Lima orang sudah berada di kamar terus dan ada dalam bantuan karyawan untuk segala kebutuhan. Tetapi 5 orang lain juga sudah membutuhkan bantuan kesiagaan karyawan dan disediakan bel untuk memanggil. Maka bisa dimaklumi kalau almarhum Rm. Suryo Nugraha, ketika menjadi Ketua para romo projo Keuskupan Agung Semarang, berkata "Domus Pacis ki jan-jane rumah sakit" (Sebetulnya Domus Pacis itu sudah menjadi rumah untuk yang sakit).

Sekalipun dibuat untuk para romo sepuh, kebanyakan romo sepuh tidak menginginkan tinggal di Domus. Selain Rm. Hartanta, pada umumnya penghuni Domus masuk karena sudah ada dalam kondisi sakit yang harus mendapatkan pelayanan khusus. Hal ini juga terjadi dengan romo yang baru saja masuk. Pada Jumat 10 Fwbruari 2023 Rm. Hartanta, yang sedang memimpin rekoleksi di luar, menelpon Mbak Tri, Mbak Pariyah, dan Rm. Bambang. Beliau meminta salah satu kamar ditata khusus untuk seorang romo yang akan tinggal di Domus Pacis Santo Petrus. Para karyawan kemudian menyiapkan salah satu kamar di lantai 2. Pada Sabtu 11 Februari 2023 sesudah makan pagi Rm. Hartanta pergi ke RS Panti Rapih. Beliau mencari tahu kondisi Rm. Yohanes Sari Jatmiko dari para perawat dan dengan mengunjungi langsung. Pada waktu makan siang Rm. Hartanta menceriterakan bahwa Rm. Sari menderita stroke dan anggota tubuh bagian kanan menderita kelemahan. Beliau harus mendapatkan terapi khusus untuk bicara. Selain itu Rm. Sari juga sudah melupakan beberapa hal. Saat ini beliau berusia 55 tahun karena lahir pada tanggal 27 Januari 1968.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...