Tuesday, February 14, 2023

Dua Rombongan


Pada Sabutu 11 Februari 2023 Domus Pacis Santo Petrus sungguh harus pandai-pandai mengatur pertemuan. Pada sekitar jam 10.00 ada rombongan Ibu-ibu Paroki Wates 25 orang datang. Ternyata beberapa orang menghampiri meja yang berada di seberang timur dalam ruangan. Ternyata di situ sudah tersaji kain batik yang memang dijual untuk cari dana. Rm. Bambang langsung meminta semua tamu untuk langsung menikmati teh dan snak yang disediakan oleh Domus. Rm. Bambang juga mencegat yang akan memberi salam kepada romo-romo yang ikut menemui. Hal ini dimaksudkan supaya kesempatan pertemuan lebih leluasa. Karena tidak jarang kalau sudah bersalaman bisa terjadi omong-omong sehingga saat pertemuan umum jadi diundur-undur. Syukurlan semua terjadi dalam suasana canda tawa. Sesudah minum Rm. Bambang memberikan pengenalan singkat tentang Domus dan penghuninya. Sesudah itu muncul beberapa pertanyaan dari tamu. Yang paling banyak dibicarakan adalah soal "Apakah para romo mengalami rasa bosan dan bagaimana menghadapinya?" Rm. Ria, Rm. Harto, Mgr. Blasius, dan Rm. Bambang memberikan sharing pengalaman. Dari romo Domus muncul pertanyaan tentang aktivitas para Ibu Paroki Wates. Seorang ibu berdoa dan Mgr. Blasius memberikan berkat ketika sampai tutupan acara. 

Sebenarnya di tengah pertemuan dengan Ibu-ibu Paroki Wates, terjadi sedikit suasana tidak enak. Tiba-tiba masuklah rombongan lebih dari 10 orang. Tentu saja pertemuan Ibu-ibu Wates dengan Rm. Harto, Rm. Ria, Mgr. Blasius, dan Rm. Bambang terhenti sesaat. Ternyata mereka pada umumnya adalah pensiunan guru-guru Yayasan Theresiana, Semarang. Mereka datang untuk mengunjungi Rm. Tri Hartono yang karena stroke menderita lumpuh bagian kanan anggota tubuh termasuk lidah yang membuatnya tak dapat mengucapkan kata-kata. Para tamu ketika masih aktif berkarya mengalami kepemimpinan Rm. Tri Hartono yang pernah menjadi Ketua Yayasan Theresiana selama 12 tahun. Para tamu duduk di kursi-kursi yang ditata di depan kamar Rm. Tri Hartono. Rm. Tri Hartono menemui para pengunjung dengan didudukkan di kursi roda. Tentu saja tak ada dialog antara para tamu dan Rm. Tri Hartono. Barangkali karena suasana hanya diam, salah satu pengunjung Rm. Tri Hartono menghampiri Rm. Bambang yang sudah selesai menemui para tamu dari Wates. Rm. Bambang diajak untuk mendampingi Rm. Tri Hartono menemui para pensiunan Theresiana yang sudah terpencar tempat tinggalnya.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...