diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 27 Juli 2013 Diperbaharui: 16 Februari 2020 Hits: 9373
- Perayaan09 Februari
- Kota asalAlexandria - Mesir
- Wafat
- Tahun 249 di Alexandria, Mesir | Martir; dibakar sampai mati
- Kanonisasi
- Pre-Congregation
Apolonia telah mempergunakan seluruh hidupnya untuk melayani Tuhan. Sekarang, walaupun sudah tidak muda lagi, ia tidak juga hendak beristirahat. Dengan berani ia mempertaruhkan nyawanya untuk menghibur umat Kristiani yang menderita di penjara.
“Ingatlah, bahwa pencobaanmu tidak akan berlangsung lama,” demikian ia akan berkata. “Tetapi sukacita surgawi akan berlangsung selama-lamanya.” Hanya tinggal menunggu waktu saja sebelum akhirnya Apolonia sendiri juga ditangkap.
Ketika hakim menanyakan namanya, dengan tegas Apolonia menjawab, “Saya seorang Kristen dan saya mengasihi serta melayani Tuhan yang benar.” Rakyat yang marah menyiksa Apolonia, mereka berusaha memaksanya untuk mengingkari imannya.
Pertama-tama, semua giginya dihantam dan kemudian dirontokkan. Sungguh sangat aneh, walau dipukul dengan gada besar namun tidak satupun gigi St. Apolonia yang rontok. Itulah sebabnya mengapa orang seringkali mohon bantuan doa St. Apolonia ketika mereka menderita sakit gigi. Namun demikian, siksaan yang amat menyakitkan itu tidak mampu menggoncangkan imannya. Apolonia kemudian diancam, jika ia tidak mengingkari Yesus, ia akan dicampakkan ke dalam api yang berkobar-kobar.
Apolonia tidak membiarkan rasa takut menguasai dirinya. Ia lebih memilih mati dalam kobaran api daripada mengingkari imannya kepada Yesus. Ketika orang-orang kafir melihat betapa gagah beraninya Apolonia, banyak di antara mereka yang bertobat dan menjadi Kristen. Apolonia beserta para tahanan Kristen yang lain kemudian wafat dibakar dalam api sebagai martir kristus sekitar tahun 249.
No comments:
Post a Comment