Wednesday, February 15, 2023

Lamunan Pekan Biasa VI

Kamis, 16 Februari 2023

Markus 8:27-33

27 Kemudian Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Kata orang, siapakah Aku ini?" 28 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi." 29 Ia bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Petrus: "Engkau adalah Mesias!" 30 Lalu Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapapun tentang Dia.

31 Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. 32 Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia. 33 Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, yang namanya pendukung seorang tokoh selalu menghendaki tokohnya unggul dalam segalanya. Sang tokoh adalah pujaan yang dipandang sempurna.
  • Tampaknya, yang namanya pendukung seorang tokoh selalu menghendaki tak ada orang atau kelompok lain mengalahkannya. Dalam persaingan harus selalu menang.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun wajar kalau pendukung seorang tokoh menginginkan tokohnya selalu sukses dalam persaingan, pendukung sejati tidak akan berpikir sempit hanya dari sudut pandangnya sendiri tetapi akan menerima realita apapun buruk keadaannya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan sadar bahwa Tuhan dapat melaksanakan karya baiknya dalam situasi dan kondisi apapun termasuk yang buruk.

Ah, kalau sungguh setia, pendukung seorang tokoh harus berjuang agar para pesaingnya hancur.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...