Friday, February 10, 2023

Lamunan Pekan Biasa V

Sabtu, 11 Februari 2023

Markus 8:1-10

1 Pada waktu itu ada pula orang banyak di situ yang besar jumlahnya, dan karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: 2 "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. 3 Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh." 4 Murid-murid-Nya menjawab: "Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?" 5 Yesus bertanya kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" Jawab mereka: "Tujuh." 6 Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak. 7 Mereka juga mempunyai beberapa ikan, dan sesudah mengucap berkat atasnya, Ia menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan. 8 Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul. 9 Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang. Lalu Yesus menyuruh mereka pulang. 10 Ia segera naik ke perahu dengan murid-murid-Nya dan bertolak ke daerah Dalmanuta.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, kalau berkekurangan orang bisa mengharapkan bantuan dari orang lain. Dia masuk golongan kaum miskin.
  • Tampaknya, kalau miskin orang tak dapat diharapkan punya kemampuan membantu orang lain. Dia tak masuk golongan yang diperhitungkan dalam bersedekah.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sekalipun kondisinya amat sangat kekurangan, kalau memiliki rasa syukur dalam hati terhadap apapun yang ada padanya, dengan modal sekecil apapun orang dapat menghadirkan bantuan yang amat mengagumkan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan sadar bahwa kunci kemurahatian yang bermakna bagi banyak orang adalah yang penuh syukur terhadap sekurang apapun yang ada padanya dan bukan karena kekayaan tetapi tamak.

Ah, kalau kekurangan ya jelas tak bisa apa-apa.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...