'Ing Enjing Menika'

Pada saat ini dari 12 orang romo Domus Pacis Santo Petrus yang masih bisa ikut kumpul ada 7 orang. Lima orang lainnya selalu ada dalam kamar karena kondisinya yang amat rentan. Dari 7 orang yang masih kumpul tinggal Rm. Hartanta, Direktur Domus usia 42 tahun, yang tidak berkursi roda. Salah satu momen kumpul adalah Misa Komunitas. Dalam Misa Minggu dan Hari Besar dari 7 orang romo 6 orang di antaranya dilibatkan ikut membacakan Doa Syukur Agung secara bergantian. Rm. Hartanta memperbanyak teks dan 6 orang romo bergantian membacakan sesuai dengan nama yang sudah dicantumkan. Satu romo tidak mendapatkan giliran karena dalam bersuara sudah amat lirih dan artikulasinya sulit ditangkap oleh orang lain. Tetapi Rm. Hartanta hanya menjadual beliau sendiri dan Rm. Bambang untuk memimpin Misa.

Momen kumpul lainnya adalah makan 3 kali sehari. Di sini dari 7 romo 5 orang romo sepuh mendapatkan jadual giliran memimpin doa sebelum atau sesudah makan. Giliran doa sebelum atau sesudah makan dilakukan selama 7 hari dari Senin sampai dengan Minggu. Berkaitan dengan doa pembukaan makan, paling tidak bagi Rm. Bambang, kerap terjadi hal yang menggelikan. Rm. Hartanta biasa memberi aba-aba untuk doa makan. Terhadap salah satu romo, yang biasa hanya mendapatkan giliran memimpin doa pembukaan, Rm. Hartanta pada waktu makan siang dan makan malam biasa mengucap "Mangga sembahyang Romo ,,,, [menyebut nama] ..... Siaaaang [atau Daluuuu]" (Mari berdoa Romo ,,,, Siaaaang [atau Malaaaam]). Maklumlah, romo itu pada waktu makan siang dan makan malam kerap menyebut waktu seperti pada waktu pagi. Kalau tidak diingatkan oleh Rm. Hartanta baik dalam makan pagi, makan siang, maupun makan malam beliau kerap mengatakan "Gusti, matur nuwun paring Dalem ING ENJING MENIKA" (Tuhan, terima kasih atau anugrah-Mu di PAGI INI).