Batik di Kelompok Kerahiman Ilahi

"Romo, wonten tamu madosi romo" (Romo, ada tamu mencari Anda) salah satu karyawan mengatakan di depan pintu kamar Rm. Bambang. Ternyata yang datang adakah Bu Yena salah satu pengurus devosan Kerahiman Ilahi di Yogyakarta. Pada hari Sabtu 28 Januari 2023 beliau datang bersama ketua Kerahiman Ilahi, yaitu Bu Stephani. Pada waktu itu beliau memberi tahu kalau pada tanggal 2 Februari 2023 akan ada Misa Kerahiman Ilahi di Kapel Seminari Tinggi Kentungan pada jam 10.00. "Romo, kados pundi yen Bu Rini sade batik kangge Domus?" (Romo, bagaimana kalau hari itu Bu Rini menjual batik untuk dana Domus?) kata Bu Stephani. Rm. Bambang mengatakan pada jam seperti itu Bu Rini baru mengajar. "Yen ingkang nengga karyawan Domus?" (Bagaimana kalau salah satu karyawan Domus yang menunggu?). Rm. Bambang juga mengatakan tidak bisa. "Kados pundi yen nyuwun batikipun mawon lajeng mangke saking kula wonten ingkang nenggo?" (Bagimana kalau kami membawa batiknya dan nanti dari kami ada yang nunggu?) tanya Bu Stephani. Rm. Bambang menyetujui.

Itulah latarbelakang kehadiran Bu Yena pada Kamis pagi 2 Februari 2023 ke Rm. Bambang. Kata Bu Yeni peserta Kerahiman Ilahi yang akan ikut Misa di Seminari ada 300an orang. Rm. Bambang melepas 40 lembar batik. "Ini panjangnya 240 Cm dan lebar 115 Cm" kata Rm. Bambang kepada Bu Yena. Ternyata Mas Nugroho, salah satu pramurukti Domus, membantu membawakan batik itu ke Seminari. Kebetulan sehabis makan siang ada ibu-ibu devosan Kerahiman Ilahi dari Paroki Babarsari datang ke Rm. Bambang. Mereka mengambil pesanan untuk seragam kelompoknya bahkan masih mengambil 2 lembar yang sama sebagai tambahan. Ibu-ibu Babarsari ini juga mengatakan bahwa dalam pertemuan di Seminari juga juga digelar batik-batik dari Domus Pacis. Ketika ibu-ibu Babarsari sudah meninggalkan Domus, menjelang jam 14.00 Bu Yena datang menyerahkan uang dari batik-batik yang terbeli dan menyerahkan kembali sisanya.