Beberapa hari ini Rm. Bambang kerap mengalami perkara dengan pernapasannya. Kalau bergerak karena pindah tempat, misalnya dari kursi roda ke bangku batu kamar mandi atau ke tempat tidur, dia sering mengalami agak terengah. Kalau kepala terbaring di bantal, sesak napas bisa terjadi. Maka pada Jumat tanggal 2 dan Minggu tanggal 4 Februari 2024 dia mengalami diayani untuk menggiunakan nebulizer. Ini adalah alat untuk memperlancar pernapasan dibantu oksigen dalam tabung. Ketika hal ini terjadi pada Minggu malam tanggal 4 Februari 2024, sebenarnya ada hal yang membuat Rm. Bambang tertawa.
Untuk nebuli Rm. Bambang harus minta kedatangan karyawan di kamarnya. Dia memanggil Mas Abas yang menurut Mas Siswanto sedang melihat debat capres bersama teman-teman karyawan. Di pagi hari Rm. Bambang mendapatkan informasi bahwa karyawan nonton debat di ruang makan rama-rama yang di situ terdapat TV besar. Rm. Jarot berkata kepada Rm. Bambang bahwa Rm. Cipto dari Seminari Tinggi juga bergabung dengan para karyawan Domus. Sebenarnya Rm. Cipta mengajak Rm. Jarot untuk ikut nonton debat. Tetapi Rm. Jarot tidak mau. Yang membuat Rm. Bambang mau tertawa berkaitan dengan salah satu pertanyaan yang muncul ketika ada rombongan tamu Wanita Katolik Ana, Lingkungan Jitar, Dukuh, Paroki Klepu. Pada waktu ada ibu bertanya apakah para rama sering kumpul bersama untuk omong-omong atau main kartu atau apapun. Jawabannya adalah "Tidak pernah. Para rama kumpul bareng hanya waktu makan dan Misa. Selain itu mereka banyak berada di kamar masing-masing". Maka ruang rekreasi yang ada TV besar, fasilitas yang disediakan untuk para rama, biasa dinikmati oleh para karyawan di malam hari.
No comments:
Post a Comment