Friday, February 9, 2024

PIPSI

Sejak datang rombongan tamu pada Kamis 8 Februari 2024 sudah masuk dalam candaan dengan Rm. Bambang. Para rama yang menyambut adalah Rm. Hartanta, Rm. Harto, Mgr. Blasius, Rm. Ria, Rm. Yadi, Rm. Jarot dan Rm. Bambang. Mereka memakai seragam kaos hijau dengan logo dan tulisan nama kelompok. Justru milai dengan nama itulah candaan terjadi. Ketika melihat tulisan "PIPSI", Rm. Bambang bertanya "PIPSI  itu apa?" dan mendapatkan jawaban "Paguyuban Ibu-ibu Paroki San Inigo". Para ibu memang dari Paroki San Inigo Dirjodipuran, Sala. Tiba-tiba Rm. Bambang nyeletuk "Jan-jane apike ora PIPSI ning PEPSI" (Sebetulnya baik kalau bukan PIPSI tapi PEPSI). Ketika ada yang bertanya mengapa, Rm. Bambang bilang kalau PEPSI kan dekatan dengan Fanta dan Coca Cola. "Tetapi kalau PEPSI, singkatan apa itu?" tanya seorang ibu yang langsung dijawab oleh Rm. Bambang " Paguyuban Emak-emak ...." yang membuat ibu-ibu tertawa.


Penyerahan sumbangan dalam amploppun telah menimbulkan tawa ngakan. Ketika koordinator berkata kepada Rm. Hartanta "Rama, ini hanya sedikit. Jangan dilihat isinya ....", Rm. Bambang memotong "Ampun ditampi. Ditonton wae ora entuk" (Jangan diterima. Ternyata dilihatpun tak boleh). Suasana pertemuan memang amat menggembirakan. Tetapi dari semua peristiwa yang terjadi, ada satu hal yang menarik. Salah satu ibu bertanya "Hal apa yang bagi para rama sepuh terasa amat membahagiakan dengan tinggal di Domus Pacis Santo Petrus? Barangkali ini bisa kami ceriterakan ke teman-teman di paroki". Yang masuk amat menonjol dalam catatan Rm. Bambang adalah sebagai berikut :

  • Bebas. Di dalam Domus Pacis para rama mengalami kebebasan dalam banyak hal. Tugas pokok adalah sebagai pendoa. Tetapi itu dijalani sendiri-sendiri. Rm. Jarot penghuni termuda merasa senang karena kalau Minggu tidak harus melayani Misa beberapa kali. Yang jelas para rama bisa menentukan dirinya sendiri masing-masing.
  • Terlayani segalanya. Berbagai kebutuhan apapun itu, bukan selera lho, selalu diupayakan terpenuhi. Ketersediaan jumlah karyawan yang memadahi sungguh membuat para rama tidak takut terabaikan.
  • Terjaga. Ini paling ketara berkaitan dengan kesehatan. Perawat home care datang setiap Rabu untuk semua di samping yang membutuhkan tambahan pelayanan khusus. Dalam keadaan membutuhkan perawatan khusus, ada kesiagaan segera membawa ke RS Panti Rapih. Bahkan Domus Pacis memiliki ambulance sendiri.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...