Rabu, 7 Februari 2023
Markus 7:14-23
14 Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan
berkata kepada mereka: "Kamu semua, dengarlah
kepada-Ku dan camkanlah. 15 Apapun
dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa
yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya." 16 (Barangsiapa
bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar!) 17 Sesudah Ia masuk ke sebuah rumah untuk
menyingkir dari orang banyak, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya tentang
arti perumpamaan itu. 18 Maka
jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya?
Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang
tidak dapat menajiskannya, 19 karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke
dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan
demikian Ia menyatakan semua makanan halal. 20 Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang
menajiskannya,
21 sebab dari dalam, dari hati
orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, 22 perzinahan,
keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan,
kebebalan. 23 Semua
hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, orang beragama sadar bahwa hidup rohani
adalah hal yang paling pokok. Orang harus menjaga diri agar tetap ada dalam kekuasaan
Roh.
- Tampaknya, agar selalu berada dalam kuasa Roh orang
harus menyingkiri apapun yang dinilai najis. Apapun yang najis menimbulkan dosa
pada manusia.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa
bergaul akrab dengan kedalaman batin, sekalipun ada berbagai hal yang dipandang
najis karena menimbulkan keburukan hidup, sejatinya apapun yang berasal dari
Tuhan selalu baik adanya sehingga tak akan membuat orang berdosa kalau bisa
menikmatinya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati pada
dasarnya berbagai keburukan berasal sikap dan kehendak ngawur yang berasal dari
kedalaman batin seseorang.
Ah, keinginan manusia itu selalu baik.
No comments:
Post a Comment