Saturday, February 10, 2024

Berbagi Regulator

Ini terjadi pada Jumat 9 Februari 2024. Rm. Bambang sudah berbaring di tempat tidurnya bahkan sudah berselimut. Jam 20.00 lewat. Tiba-tiba terdengar ketukan di pintu. Beberapa malam ini dia tidak mengunci pintu supaya kalau karyawan mau menengok bisa langsung masuk. Rm. Hartanta sebagai direktur berpesan pada karyawan agar kadang-kadang Rm. Bambang ditengok. Maklumlah, kadang-kadang napasnya masih agak sesak. Sejak Selasa 6 Februari 2024 dia dilayani untuk menerima oksigen dengan nebul atau pengasapan. 

Sebenarnya Jumat itu napas Rm. Bambang sudah lumayan enak. Tetapi Mas Abas, karyawan yang mengetuk pintu, berkata "Dinebul mawon, rama, supados anggenipun sare sekeca" (Dinebul saja, rama, supaya bisa pulas tidur). Mas Abas segera memasang alat oksigen dan peralatan lain untuk nebul. Tetapi ternyata sambungan baut dari selang ke tabung bocor. Kemudian datang Mas Fallah, karyawan lain, membawa sambungan lain diambil dari ambulans Domus Pacis. Tetapi ini juga tak mengatasi masalah. Ternyata di luar kamar Mas Abas berjumpa dengan Bu Riwi, karyawan khusus penjaga Rm. Yadi. Bu Riwi memberikan regulator lain yang terbuat dari logam sedang yang di kamar Rm. Bambang terbuat dari plastik. Katanya di kamar Rm. Yadi ada 3 buah. Dengan regulator logam pengasapan oksigen untuk Rm. Bambang berjalan lancar. Inilah mengapa pada waktu makan pagi kepada Bu Riwi Rm. Bambang mengucapkan "Matur nuwun nggih wau dalu diparingi" (Terima kasih tadi malam mendapat pemberian).

No comments:

Post a Comment

Jadi Katekumen Masuk Sorga Minggu 5

    "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Ker...