Thursday, February 8, 2024

Karena Penyakit Tuakah?

Ini adalah kejadian hari Kamis 8 Februari 2024. Ketika membuka HP, Rm. Bambang menemukan pesan WA dari Rm. Hartanta, direktur Domus Pacis Santo Petrus. WA, yang dikirim pada jam 18.51 berbunyi "Selamat sore. Rm suntara diantar ke IGD setelah misa sore ini. Ini baru diberi terapi oksigen dan nunggu dokter. Bbrp hari ini beliau susah tidur. Nafas tersengal sengal dan nafas pendek pendek. Beliau 2 hari ini diberi oksigen/nebul. Beliau kurang nafsu makan dan cenderung pendiam". Pada waktu makan sore itu akan mulai, kira-kira jam 17.55, Rm. Suntara berkata kepada Rm. Hartanta "Benjing kula takpriksa dokter" (Besuk perkenankan saya pergi ke dokter). Ketika Rm. Hartanta menjawab "Yen ngaten sakmenika mawon napa?" (Kalau begitu apakah tidak sebaiknya sekarang saja?), Rm. Suntara bilang "Napa dalu wonten dokter?" (Apakah di malam hari ada dokter?). Rm. Bambang langsung menyambung "Ana 24 jam" (Selama 24 jam selalu ada). Maka Rm. Suntara meninggalkan piring makan malam dan langsung diantar ke RS Panti Rapih oleh Mas Fallah dan Mas Haryono, para karyawan Domus. Sesudah makan selesai Rm. Hartanta menyusul.

Sebenarnya Rm. Hartanta dan Rm. Bambang serta Rm. Jarot sudah sering membicarakan kondisi Rm. Suntara. Batuknya makin menjadi-jadi. Padahal leher sudah berlobang bekas ventilator ketika dulu sakit parah pada tahun 2018. Tetapi tidak ada satupun dari ketiga rama yang berani untuk membicarakan hal itu dengan Rm. Suntara. Beliau amat tidak suka berurusan atau datang ke dokter di rumah sakit sekalipun ada obat-obat rutin yang harus disantap. Barangkali peristiwa Rm. Bambang periksa dokter pada Selasa sore 6 Februari 2024 membuat Rm. Suntara tersadar harus ke dokter. Pada waktu makan pagi Rabu 7 Februari 2024 beliau bertanya kepada Rm. Bambang "Kowe lara apa kok wingi priksa dokter?" (Kamu sakit apa sehingga kemarin periksa dokter?). Rm. Bambang berkata bahwa kalau berbaring tak dapat bernapas dengan enak karena tersengal-sengal. Kemudian beliau berceritera bahwa keadaannya jauh lebih berat. Ketika pada Rabu dan Kamis Rm. Bambang masih dibantu dengan nebul/oksigen pada sore hari, Rm. Suntara juga melakukan yang sama karena terus tersengal-sengal kalau bernapas. Maka pada Kamis sore 8 Februari beliau periksa dokter di RS Panti Rapih. Tetapi, kata Rm. Hartanta, ketika dokter meminta untuk opname atau rawat inap, Rm. Suntara menolak dan minta dirawat di Domus. Memang, pagi berikutnya Rm. Suntara ikut makan pagi bersama.

No comments:

Post a Comment

Jadi Katekumen Masuk Sorga Minggu 5

    "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Ker...