Saturday, February 3, 2024

Jual Batik

Ketika sedang makan pagi bersama, Jumat 2 Februari 2024, pembicaraan tampak menyenangkan. Itu berkaitan dengan peristiwa sore sebelumnya, yaitu Kamis 1 Februari 2024 ketika Domus memperingati 7 hari wafat Rm. Jayasewaya. Misanya biasa saja, yaitu Misa Harian Komunitas Rama Domus yang tanpa alunan lagu-lagu apalagi iringan kor. Tetapi suasana sungguh membuat gembira. Sekitar 80 warga Katolik mengikutinya. Mereka datang hanya dengan undangan berupa pesan WA dari Rm. Bambang. Di tengah-tengah omongan, Rm. Bambang nyeletuk ke Rm. Hartanta "Ning sing biasa rawuh teng Domus niku ibu-ibu nggih. Tur sepuh-sepuh" (Tetapi yang biasa datang di Domus adalah ibu-ibu, ya. Bahkan yang sudah tua". Celetukan ini membuat tawa.

Memang, mayoritas pengunjung Domus adalah ibu-ibu yang pada umumnya 50 tahun ke atas. Meskipun demikian kebanyakan mereka bercorak gaul. "Tujune mayoritas ibu-ibu tur gaul-gaul. Bathike dadi laris" (Untunglah, mayoritas yang datang ibu-ibu dan gaul-gaul. Penjualan kain batik jadi laris). Rm. Bambang yang kini kerap mendapat sebutan Juragan Batik Domus memang membantu para rama Domus dengan penjualan batik. Katanya bahannya bagus, ukurannya lebar, dan harganya murah. Setiap ada rombongan pengunjung, kain-kain batik akan digelar. Banyak yang membeli untuk perorangan. Tetapi juga tak sedikit yang memesan untuk seragam kelompok atau Lingkungan. Rm. Bambang biasa mengatakan kalau pesan nunggu 2 minggu. Ketika 7 harian Rm. Jaya 1 Februari 2024, Bu Santo dari Nandan mengambil 10 potong pesanan seragam. Semantara itu Bu Rita dan Pak Rewang, suaminya, harus membawa karung untuk 73 potong. Hasil penjualan untuk ikut membeayai hajatan Domus seperti ulang tahun imamat masing-masing rama, peringatan arwah mantan rama penghuni Domus, Pesta malam Natal dan Paskah. 

No comments:

Post a Comment

Jadi Katekumen Masuk Sorga Minggu 5

    "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Ker...