Sebenarnya pagi ini pada waktu makan, Selasa 24 Januari 2023, Rm. Hartanta mengumumkan bahwa pada jam 10.00 ada tamu. Tamu yang akan datang adalah para frater Tahun Orientasi Rohani (TOR) Jangli, Semarang. Mereka akan datang bersama suster yang bekerja di Seminari Jangli. Rm. Irawan, rektor, dan Rm. Gunawan, rekan kerja, akan menyertai.
Rombongan Seminari TOR Jangli datang bersepuluh terdiri dari 7 orang frater, seorang suster, dan 2 romo. Dari Domus Pacis ada Rm. Hartanta, Rm. Yadi, Mgr. Blasius, Rm. Bambang, Rm. Harto, dan Rm. Ria. Sesudah Rm. Hartanta menyampaikan perkenalan singkat tentang Domus diteruskan kata-kata Rm. Irawan yang baru sedikit perpotong oleh seloroh Rm. Bambang. Ketika dikatakan "Agar para frater menjadi frater yang baik", Rm. Bambang menyergap "Kadang-kadang jelek yang gak papa" yang membuat tertawa semua. Hal itu membuat salah satu frater bertanya "Bagaimana dengan jadi jelek tetapi OK?" Rm. Bambang menjawab "Apapun yang terjadi yang tak saya lupakan adalah ndleming di relung hati". Rm. Bambang sedikit menjelaskan bahwa dalam relung hati bertahta Roh Kudus. Dengan ndleming (omong sendiri) dalam hati, itu sadar atau tak sadar kontak dengan Tuhan. Omonganpun terfokus pada pengalaman para romo sepuh ketika masih frater di Seminari Tinggi. Rm. Yadi, Mgr. Blasius, Rm. Ria, dan Rm. Harto menyampaikan sharing penghayatan ketika jadi frater. Mgr. Blasius dulu berpegang pada prinsip "Lakukanlah apa yang harus kaulakukan". Sedang Rm. Harto memberikan pegangan "BBM" (Bertobat, Bekerja keras, Melayani).
No comments:
Post a Comment