Friday, January 27, 2023

Santo Thomas Aquinas

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 25 Juli 2013 Diperbaharui: 03 Februari 2019 Hits: 11203

  • Perayaan
    28 Januari
  •  
  • Lahir
    Tahun 1225
  •  
  • Kota asal
    Monte Cassino - Italia
  •  
  • Wilayah karya
    Perancis, Italia
  •  
  • Wafat
  •  
  • 7 Maret 1274 di Fossanuova dekat Terracina Italia | Oleh sebab alamiah
    Relics disemayamkan di Gereja Saint-Servin, Toulouse, Perancis
    Tanggal 22 Oktober 1974 Relics dipindahkan ke the Church of the Jacobins, Toulouse
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • 18 Juli 1323 oleh Paus Yohannes XXII

Pujangga besar Gereja ini sekitar tahun lahir 1225.  Ia adalah anak kesembilan dari sebuah keluarga bangsawan di Italia. Thomas seorang yang amat cerdas, tetapi ia tidak pernah menyombongkan kelebihannya itu. Ia sangat menyadari bahwa kecerdasan pikirannya itu adalah karunia dari Tuhan.

Kastil keluarganya berada di Roccasecca, sebelah utara Monte Cassino di mana para biarawan Benediktin tinggal. Pada usia lima tahun, Thomas dikirim ke biara tersebut untuk memperoleh pendidikan. Ketika usianya delapanbelas tahun, ia pergi ke Naples untuk melanjutkan pendidikannya. Di sana ia bertemu dengan suatu kelompok religius baru yang disebut sebagai Ordo Para Pengkhotbah. Pendiri mereka, St. Dominikus, masih hidup kala itu. Thomas tahu bahwa ia ingin menjadi seorang imam. Ia merasa bahwa ia dipanggil untuk bergabung dengan kelompok tersebut yang kelak lebih dikenal dengan sebutan “Dominikan”. Namun keinginan Thomas ini tidak berkenan di hati kedua orang tuanya.

Ketika ia sedang dalam perjalanan ke Paris untuk belajar, saudara-saudaranya menculiknya. Mereka mengurungnya di salah satu kastil keluarga mereka selama lebih dari satu tahun. Selama masa itu, mereka melakukan segala daya upaya untuk membuat Thomas mengubah pendiriannya. Seorang saudarinya juga datang untuk membujuknya agar melupakan panggilannya. Tetapi Thomas berbicara demikian indahnya tentang sukacita melayani Tuhan, sehingga saudarinya itu mengubah pendapatnya. Saudarinya itu bahkan memutuskan untuk mempersembahkan hidupnya kepada Tuhan sebagai biarawati.

Setelah lima belas bulan lamanya, pada akhirnya Thomas diberi kebebasan untuk memenuhi panggilannya. St. Thomas menulis demikian indah tentang Tuhan sehingga orang-orang dari seluruh dunia telah mempergunakan tulisan-tulisannya selama beratus-ratus tahun. Penjelasannya tentang Tuhan dan tentang iman berasal dari cintanya yang amat mendalam kepada Tuhan. Ia seorang yang apa adanya sebab ia tidak sedang berusaha untuk membangkitkan kesan kepada siapa pun. Yang ia inginkan dengan segenap hatinya adalah mempersembahkan karunia hidupnya kepada Yesus dan kepada Gereja.

St. Thomas merupakan salah seorang dari Pujangga terbesar yang pernah dimiliki oleh Gereja. Ia bagaikan mutiara dengan sinar yang cemerlang dalam terang Roh Kudus. Sekitar akhir tahun 1273, Paus Gregorius X meminta Thomas untuk ambil bagian dalam suatu pertemuan penting Gereja yang disebut Konsili Lyon. Ketika sedang dalam perjalanannya ke sana, Thomas jatuh sakit. Ia harus menghentikan perjalanannya dan tinggal di sebuah biara di Fossanova, Italia, di mana akhirnya ia wafat di tanggal 7 Maret 1274.  Permata Gereja ini wafat dalam usianya yang baru empat puluh sembilan tahun.

St. Thomas dinyatakan kudus pada tahun 1323 oleh Paus Paulus II; Paus Pius V memberinya gelar Pujangga Gereja pada tahun 1567; Paus Leo XIII memberinya gelar mahaguru dari segala doktor akademik pada tahun 1879 dan pelindung semua universitas, perguruan tinggi, dan sekolah pada tahun 1880.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...