Santo Tomas Aquino, Imam dan Pujangga Gereja
Sabtu, 28 Januari 2022
Markus 4:35-41
35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang." 36 Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. 37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. 38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?" 39 Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. 40 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" 41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"
Butir-butir Permenungan
- Katanya, pengalaman pernah takut adalah hal wajar. Setiap orang mengalami yang namanya takut.
- Katanya, rasa takut muncul kalau orang merasa terancam. Apalagi kalau ancaman itu di luar kemampuannya, dia bisa merasa takut sekali.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun rasa takut itu awajar apakagi kalau berhadapan dengan ancaman, orang harus waspada karena rasa takut juga bisa menjadi tanda lunturnya iman sehingga orang dapat tidak tenang berhadapan dengan marabahaya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa bila muncul rasa takut itu adalah saat dia harus segera lari ke Tuhan dalam jeritan dalam relung hati.
Ah, kalau ada ancaman ya harus menghindar.
No comments:
Post a Comment