Santo Antonius Abbas, Biarawan
Selasa, 17 Januari 2022
Markus 2:23-28
23 Pada suatu kali, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum. 24 Maka kata orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?" 25 Jawab-Nya kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya kekurangan dan kelaparan, 26 bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Besar lalu makan roti sajian itu--yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam--dan memberinya juga kepada pengikut-pengikutnya?" 27 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, 28 jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, tidak sedikit yang yakin bahwa agama adalah pegangan hidup baik, benar, dan mulia. Segala perintah dan larangan dalam agama dipandang sebagai tuntunan untuk menghindarkan diri dari kesesatan hidup.
- Tampaknya, orang yang mau sungguh baik akan berjuang taat agama. Agamawan akan berjuang membawa keluarga untuk sungguh taat beragama.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun agama sungguh menjadi pedoman keluhuran hidup, orang sadar bahwa segala tatanannya adalah garapan manusia sehingga penerapannya juga harus sesuai dengan situasi kongkret kehidupan manusia. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan menghayati agama sebagai tanda dan sarana ikut Tuhan sesuai dengan perkembangan situasi hidup dan budaya setempat.
Ah, dalam keadaan apapun orang harus taat tatanan agama sebagaimana diwariskan oleh pendiri.
No comments:
Post a Comment