Pada waktu makan siang akhir tahun 2022 terjadi omong-omong tentang ngorok atau mendengkur. Banyak orang merasa terganggu kalau di malam hari terdengar dengkuran. Di hadapan Rm. Hatanta dan Rm. Suntara, Rm. Bambang berceritera pengalaman tidur sekamar dengan almarhum Rm. Purwatmo. Rm. Purwatmo dikenal dengkurannya keras ketika tidur. Beliau menyadari hal ini. Maka beliau meminta Rm. Bambang tidur lebih dahulu agar tidak mendengar dengkuran beliau. Tetapi ketika sudah tertidur, Rm. Bambang dijejak Rm. Purwatmo dengan kakinya dan berkata "Ngorokmu sero. Aku ra isa turu" (Dengkuranmu keras sehingga aku tak dapat tidur).
Banyak orang memang bisa terganggu di malam hari saat mau tidur mendengar dengkuran orang lain. Tetapi ternyata Rm. Hartanta mengalami perasaan lain. Beliau merasa bahagia sekali mendengar dengkuran para romo sepuh di Domus. Sebagai Direktur Domus Pacis St. Petrus Rm. Hartanta biasa keluar berkeliling di depan kamar-kamar romo sepuh. Bahkan beliau akan masuk kamar-kamar romo yang sudah berbaring terus dilayani dalam segalanya, karena kamar-kamar itu biasa tak terkunci. Kalau mendengar dengkuran para romo sepuh terutama yang kamarnya tak terkunci, Rm. Hartanta bilang bahwa sungguh bahagia. Dalam hati beliau berkata "Syukurlah dha isa sare nglinteg" (Puji Tuhan, mereka dapat tidur dengan nyenyak).
No comments:
Post a Comment