Sunday, January 22, 2023

Kacau dalam Ber-HP

Sebetulnya sudah sekitar 2 bulan saya selalu direpotkan oleh kondisi HP kalau akan menggunakannya. Setiap kali muncul perintah-perintah lalu gambar-gambar. Kalau mau mengirim WA biasa berkali-kali harus mengulang membuka. Kalau akan mengambil foto juga demikian. Setiap kali akan klik kamera, masuklah perintah-perintah ataupun gambar-gambar atau hal-hal lain yang saya tidak tahu. Untuk bisa menggunakan kamera bisa berkali-kali harus mengulang. Dalam hal ber-FB saya juga mengalami masalah yang sama. Ada karyawan mengatakan bahwa itu disebabkan kebanyakan aplikasi. Kemudian HP dipegang dan dinunul-nunul menghapus beberapa tanda. Bahkan salah satu karyawan bilang "Tumbas ganti mawon, romo" (Ganti saja HP baru). Usul ini sebenarnya mengulang usulan yang sebelumnya sudah muncul di hati saya. Dalam pikiran saya toh HP itu sudah saya pakai dua tahunan sebelum pandemi Covid-19. Saya mengirimkan uang ke Mas Tian agar dibelikan HP baru.

Pada hari Minggu 15 Januari 2023 Mas Tian datang bersama Mbak Rachel, istrinya, dan anak perembuannya yang berumur 2 tahun 6 bulan. "Apakah suatu ketika muncul perintah 'bersihkan kini' di HP romo dan romo kemudian meng-klik?" tanya Mas Tian yang saya iyakan. Bahkan itu saya lakukan beberapa kali. Mas Tian kemudian berkata "Itulah yang menyebabkan sehingga HP romo kemasukan banyak aplikasi yang membuat kacau". Mas Tian menambahkan "Kalau muncul seperti itu hapus saja" dan kemudian HP dibawa pulang untuk diinstal ulang oleh Mbak Rachel. Ternyata 2 hari kemudian, Selasa 17 Januari 2023, ada gojeg datang mengantar paket yang berisi HP saya. Seperti kata Mbak Rachel pada waktu membawa HP, Rm. Bambang merasa seperti menggunakan HP baru. Sebagai orang yang pada Januari ini akan genap 72 tahun, ketika merenung dalam keheningan doa dini hari, ketika teringat peristiwa kekacauan HP saya merasa mendapatkan 2 macam tambahan ajaran : 

  1. Semangat kemuridan. Barangkali peristiwa kekacauan dalam hal ber-HP adalah hal kecil di hadapan mereka yang masih muda. Tetapi itu sungguh di luar pengetahuan saya. Omongan aplikasi saja sebenarnya hingga kini bagi saya masih merupakan hal buram. Saya memang hanya tahu sedikit mengoprasionalisasikan HP saya yang katanya bisa dipakai untuk banyak kegunaan. Katanya, ketika saya menerima tempo dulu, HP saya sudah berisi banyak "aplikasi". Meskipun demikian dengan kekacauan karena saya meng-klik munculnya perintah "bersihkan kini", saya mendapatkan pengetahuan baru. Dalam hal ini saya disadarkan bahwa untuk menghayati kesungguhan hidup rohani saya harus selalu siaga mendapatkan pelajaran. Bukankah orang Kristiani pada dasarnya anggota Gereja yang adalah persekutuan paguyuban murid-murid Tuhan Yesus Kristus. Setua dan selansia apapun orang harus selalu siaga mengalami yang baru dan diperbaharui.
  2. Yang muda adalah guru. Berkaitan dengan masalah ber-HP, saya mendapatkan penjelasan-penjelasan dari Mas Hari, Mas Siswanto. Bahkan dari Mas Tian ada petunjuk akan apa yang saya lakukan keliru. Kemudian Mbak Rachel yang membuat HP saya kembali dapat dipakai dengan enak bahkan seperti HP baru. Nama-nama yang saya sebut paling tua berumur lebih muda 30an tahun dibanding saya. Dalam keheningan saya sampai pada kesadaran bahwa untuk ikut eksis hidup secara bahagia di masa kini, saya harus siap memiliki guru-guru utama di kalangan yang muda. Kemudian saya ingat akan kata-kata Tuhan Yesus Kristus bahwa yang tak seperti kanak-kanak tak akan bahagia masuk dalam Kerajaan Surga. Bagi saya itu berarti bahwa sebagai lansia saya harus mampu menemukan pelajaran hidup dari mereka yang muda hingga kanak-kanak.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...