Bagaimanapun juga para rama di Domus Pacis memiliki latarbelakang masa lalu yang ada bersama umat. Bahkan pada umumnya mereka berkarya di paroki yang segalanya banyak berasal dari umat. Momen-momen khusus hidup mereka, misalnya ulang tahun kelahiran dan tahbisan, biasa dirayakan oleh umat. Tetapi kini mereka hidup di rumah tua dan sudah meninggalkan karya sehingga keseharian bersama umat sudah tak ada. Meskipun demikian, para rama Domus Pacis Santo Petrus sungguh bersyukur karena masih boleh merasakan kegembiraan dengan kehadiran umat. Sejak September 2021 ada kiriman snak dari umat untuk 15 hari setiap bulan. Para rama juga bisa mengundang keluarga dan umat pada setiap ulang tahun tahbisan. Bahkan, karena beberapa penghuni telah menghadap Bapa di keabadian, peringatan-peringatan arwah juga menjadi peristiwa hadirnya umat. Tentu saja semua itu membutuhkan pembeayaan. Memang, Rm. Bambang berusaha menjual kain batik untuk mengumpulkan dana. Tetapi untuk penyediaan kosumsi, itu hanya bisa menjadi masukan 25% pembeayaan. Puji Tuhan!! Banyak umat memberikan sumbangan uang untuk pembeayaan konsumsi. Dalam catatan Rm. Bambang selama bulan Mei para penyumbang snak dan dana pembeayaan konsumsi adalah sebagai berikut :
- Penyumbang Snak : 1. Ibu Tita, 2. Ibu Emma, 3. Kelompok Chatarina, 4. Ibu Atik Nugroho, 5. Ibu Kanti, 6. Ibu Titik Waluyanti, 7. Ibu Topo, 8. Ibu Rini, 9. Ibu Ismawan, 10. Ibu Sintari, 11. Ibu Wahyu, 12. Ibu Debby, 13. Ibu Chandra, 14. Sdri. Lusi, 15. Ibu Kris, 16. Ibu Joni, 17. Ibu Septi, 18. Ibu Sri Wahyuni, 19. Ibu Anna Jatmiko, 20. Ibu Lucinda, 21. Ibu Yuni, 22. Ibu Yudi, 23. Ibu Oksis.
- Penyumbang Konsumsi Hajatan : 1. Ibu Ambar, 2, Ibu Nadya, Patuk (5 org), 3. Ibu Happy Rianawati, 4. Ibu Umi, 5. Ibu Ratmi, 6. Ibu Mardanu, 7. Bapak Blasius Chasto, 8. Ibu Sri Purwaningsih, 9. Ibu Agnes Kadyartini, 10. Ibu Yucha, 12. Ibu Primitiva, 13. Ibu Rini Wahyudi, 14. Ibu Ambar, 15. Ibu Lucy, 16. Ibu Nike, 17. Ibu Retha, 18. Ibu Eni, 19. Ibu Ratih, 20. Ibu Arni, 21. Ibu Marie Yanti, 22. Keluarga Rm. Supriyanta, 23. Ibu Retno.
No comments:
Post a Comment