Pada Jumat 24 Mei 2024 Rm. Hartanta tidak ikut makan siang. Pada saat itu beliau sedang menjalani fungsi Direktur Domus. Dari pagi hingga siang Rama Vikjen dan Rama Wakil Ekonom Keuskupan Agung Semarang hadir di Domus Pacis Santo Petrus. Ada juga 10 orang lain yang juga hadir. Kesepuluh orang itu adalah Keluarga Almarhum Rm. Jaya (2 orang) dan Keluarga Rm. Jaka Sistiyanto (8 orang). Menurut Mas Fallah Keluarga Rm. Jaya sudah pulang lebih dahulu sebelum makan siang. Ketika para rama sepuh sedang berada di ruang makan untuk santap siang, Mas Nugroho menghampiri Rm. Bambang. Mas Nugroho adalah salah satu karyawan Domus yang bersama Mas Fallah, karyawan lain, berada di antara para tamu. Mas Nugroho bertanya kepada Rm. Bambang "Rama, lemari es ing kamare Rm. Jaka punika gadhahipun Rm. Jaka napa Domus?" (Rama, almari es di kamar Rm. Jaka itu milik Rm. Jaka atau milik Domus?). Rm. Bambang hanya menjawab "Biarkan mereka yang memutuskan". Maklumlah, dulu Rm. Jaka pernah 7 tahun bersama Rm. Bambang di rumah rama sepuh Domus Pacis Puren, Pringswulung. Tetapi almarhum pernah pindah di Paroki Bantul dan ketika masuk Domus Pacis Santo Petrus beliau berangkat dari Pastoran Paroki Pringwulung. Pada hari itu di Domus memang ada pertemuan antara wakil keluarga Almarhum Rama Jaya dengan Wakil Keuskupan dan Pimpinan Domus. Sesudah itu Wakil Keuskupan dan Pimpinan Domus meneruskan pertemuan dengan Keluarga Rm. Jaka. Itu adalah kebiasaan kalau ada rama praja Keuskupan Agung Semarang wafat. Pada saat wafat kamar segera dikunci. Kamar dibuka setelah ketiga pihak sepakat berjumpa pada hari tertentu. Ketiga pihak bersama-sama meneliti harta benda yang ada di kamar almarhum untuk ditentuka mana yang milik Keuskupan, milik Komunitas, dan milik pribadi. Keluarga akan menentukan kebijakan peninggalan milik pribadi.
Saturday, May 25, 2024
Salah Satu Hari Sesudah Ada Rama Wafat
Pada Jumat 24 Mei 2024 Rm. Hartanta tidak ikut makan siang. Pada saat itu beliau sedang menjalani fungsi Direktur Domus. Dari pagi hingga siang Rama Vikjen dan Rama Wakil Ekonom Keuskupan Agung Semarang hadir di Domus Pacis Santo Petrus. Ada juga 10 orang lain yang juga hadir. Kesepuluh orang itu adalah Keluarga Almarhum Rm. Jaya (2 orang) dan Keluarga Rm. Jaka Sistiyanto (8 orang). Menurut Mas Fallah Keluarga Rm. Jaya sudah pulang lebih dahulu sebelum makan siang. Ketika para rama sepuh sedang berada di ruang makan untuk santap siang, Mas Nugroho menghampiri Rm. Bambang. Mas Nugroho adalah salah satu karyawan Domus yang bersama Mas Fallah, karyawan lain, berada di antara para tamu. Mas Nugroho bertanya kepada Rm. Bambang "Rama, lemari es ing kamare Rm. Jaka punika gadhahipun Rm. Jaka napa Domus?" (Rama, almari es di kamar Rm. Jaka itu milik Rm. Jaka atau milik Domus?). Rm. Bambang hanya menjawab "Biarkan mereka yang memutuskan". Maklumlah, dulu Rm. Jaka pernah 7 tahun bersama Rm. Bambang di rumah rama sepuh Domus Pacis Puren, Pringswulung. Tetapi almarhum pernah pindah di Paroki Bantul dan ketika masuk Domus Pacis Santo Petrus beliau berangkat dari Pastoran Paroki Pringwulung. Pada hari itu di Domus memang ada pertemuan antara wakil keluarga Almarhum Rama Jaya dengan Wakil Keuskupan dan Pimpinan Domus. Sesudah itu Wakil Keuskupan dan Pimpinan Domus meneruskan pertemuan dengan Keluarga Rm. Jaka. Itu adalah kebiasaan kalau ada rama praja Keuskupan Agung Semarang wafat. Pada saat wafat kamar segera dikunci. Kamar dibuka setelah ketiga pihak sepakat berjumpa pada hari tertentu. Ketiga pihak bersama-sama meneliti harta benda yang ada di kamar almarhum untuk ditentuka mana yang milik Keuskupan, milik Komunitas, dan milik pribadi. Keluarga akan menentukan kebijakan peninggalan milik pribadi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Peringatan Arwah Tiga Rama
Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...
-
Ini peristiwa Domus Pacis Santo Petrus Senin 4 Desember 2023. Ketika jam belum menunjuk angka 06.00, ada suara langkah-langkah kaki berlaria...
-
Pada Kamis sore 15 Agustus 2024 Rm. Bambang numpang mobil Bu Rini yang periksa dokter di RS Panti Rapih. Bu Katrin, adik bu Rini menjadi dri...
-
Orang biasa mendapatkan informasi bahwa di Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan, ada 11 orang rama. Salah satu masih muda, berusia 43 tahun, ...
No comments:
Post a Comment