Thursday, May 9, 2024

Santo Antonius dari Florence

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 15 Agustus 2013 Diperbaharui: 20 Maret 2015 Hits: 9291

  • Perayaan
    10 Mei
  •  
  • Lahir
    1 maret 1389
  •  
  • Kota asal
    Florence, Italia
  •  
  • Wafat
  •  
  • 02 Mei 1459 di Florence, Italia | Oleh sebab alamiah
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • 31 Mei 1523 oleh paus Adrianus VI

Antonius sejak kecil telah menunjukkan bahwa ia memiliki kehendak baik serta kemauan keras. Menurut cerita, ketika usianya lima belas tahun, ia mohon diijinkan untuk masuk biara Dominikan. Di hadapan Prior (pemimpin biara) Antonius tampak begitu belia dan mungil. Bapa Prior berpikir sejenak, kemudian tersenyum dan berkata, “Aku akan menerimamu apabila kamu telah hafal `Dekret Gratia' di luar kepala. `Dekret Gratia' adalah sebuah buku yang tebalnya beberapa ratus halaman. Jadi, dengan kata lain, prior sedang mengatakan “tidak” kepada Antonius.

Tetapi, Antonius menerima tantangan itu. Satu tahun kemudian dia kembali. Sulit dibayangkan betapa terperanjatnya Prior biara Dominikan itu ketika mengetahui bahwa Antonius telah menghafalkan seluruh dekret!. Tak diragukan lagi, seketika itu juga ia diterima. Bukan karena kemampuannya menghafal yang mengubah pikiran sang Prior, melainkan karena ia telah membuktikan kesungguhannya dalam menjawab panggilan hidupnya.

Meskipun usianya baru enam belas tahun, Antonius terus mengejutkan banyak orang dengan cara hidupnya di biara. Sementara ia semakin dewasa, jabatan-jabatan penting silih berganti dipercayakan kepadanya. Antonius menanamkan pengaruh yang baik kepada para rekan biarawan Dominikan. Mereka semua mengasihi serta menghormatinya. Hal ini terlihat nyata dalam kisah hidup Beato Antonius Neyrot  yang sangat menghormati kesucian hidup membiara Santo Antonius dari Florence.

Pada bulan Maret 1446, Antonius ditahbiskan sebagai Uskup Agung Florence, Italia. “Bapa kaum miskin” adalah julukan yang diberikan orang kepadanya. Tidak pernah ia menolak untuk memberikan pertolongan kepada siapa pun. Apabila ia tidak lagi mempunyai uang, ia akan memberikan pakaiannya, sepatunya, perabotannya bahkan satu-satunya keledai yang biasa ditungganginya.  Berulang kali keledainya itu dijualnya untuk menolong orang lain. Dan berulang kali pula keledai itu ditebus oleh orang-orang kaya lalu dikembalikan padanya. Tentu saja, ia akan menjualnya lagi untuk menolong orang-orang yang lain lagi!

Seringkali St. Antonius mengatakan, “Seorang penerus para rasul hendaknya tidak memiliki apa pun kecuali kekayaan kebajikan.” St. Antonius dari Florence wafat pada tahun 1459. Ia dinyatakan kudus pada tahun 1523.

No comments:

Post a Comment

Rm. Vikjen Menginap Domus

Pagi itu, ketika waktu makan Sabtu 14 September 2024, suasana makan sungguh terisi banyak tawa. "Alatnya benar atau salah?" tanya ...