Thursday, February 29, 2024

Sumbangan Konsumsi Februari 2024

Ternyata sumbangan snak untuk pagi dan siang yang dimulai sejak September 2021 terus berlangsung hingga kini. Sebenarnya sumbangan dari umat hanya untuk 15 hari dalam bulan. Hari-hari lain menjadi tanggungjawab Domus sendiri. Akan tetapi jumlah penyumbang melebihi kebutuhan sehingga satu orang dalam menyumbang bisa dua bahkan tiga bulan sekali. Memang, kebanyakan mereka menyumbang sebulan sekali. Meskipun demikian yang tergerak untuk menyumbang ternyata masih bertambah dalam bulan-bulan terakhir ini. Inilah yang membuat jumlah sumbangan melebihi 15 hari. 

Domus Pacis Santo Petrus juga menyelenggarakan hajatan khusus untuk ulang tahun tahbisan masing-masing rama penghuni. Selain itu, dengan wafatnya 3 orang rama (Rm. Budyapranata, Rm. Sari Jatmiko, dan Rm. Rm. Jayasewaya), Domus juga mengadakan hajatan peringatan arwah. Tentu saja semua beaya tidak seperti di paroki yang tinggal mengatur anggaran keuangan. Keuskupan tidak menyediakan untuk itu. Padahal, peristiwa itu memberikan nuansa pastoral yang bermakna bagi para rama sepuh yang kesemuanya sudah jauh dari pelayanan umat. Dalam peristiwa seperti itu Domus mengundang umat dan keluarga rama bersangkutan. Untuk pembeayaan Rm. Bambang memang mencari dana dengan penjualan kain batik. Tetapi hasilnya baru mencukupi karena tambahan sumbangan rutin untuk konsumsi dari umat. Untuk bulan Februari 2024 umat penyumbang :

  • Sumbangan Snak : Ibu Tita, Ibu Rini, Ibu Lisa, Mbak Kanti, Ibu Nita, Ibu Emma, Ibu Jondit, Ibu Chandra, Ibu Endang Prayitno, Ibu Debby, Ibu Kris, Sdri. Lusi, Ibu Joni, Ibu Rujito, Ibu Ira Doga, Ibu Joko, Ibu Anna, Ibu Danniek, Ibu Satya, Ibu Titik Waluyanti, Ibu Ineke, Ibu Ade, Ibu Atik Nugroho, Ibu Septi, Ibu Siwi, Ibu Yuni.
  • Sumbangan Ulang Tahun Imamat dan Hajatan Lain : Ibu Atik Nugroho, Bapak Pratik, Ibu Retno Wiraksi, Ibu Ambar, Ibu Nadya, Patuk (5 org), Ibu Happy Rianawati, Ibu Umi, Ibu Ratmi, Ibu Mardanu, Bapak Blasius Chasto, Ibu Sri Purwaningsih, Ibu Agnes Kadyartini, Ibu Yucha, Ibu Primitiva, Ibu Rini Wahyudi.


Santo David dari Wales

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 01 Maret 2015 Diperbaharui: 27 Februari 2020 Hits: 10064

  • Perayaan
    1 Maret
  •  
  • Lahir
    Sekitar tahun 542
  •  
  • Kota asal
    Menevia (Sekarang St.David's) Wales
  •  
  • Wafat
  •  
  • Sekitar tahun 601 di Biara Menevia Wales - oleh sebab alamiah
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • Tahun 1120 oleh Paus Kalistus II

Santo David dari Wales adalah seorang uskup di Wales Inggris pada abad ke-6. Ia lahir pada sekitar tahun 542 di Menevia dalam sebuah keluarga bangsawan yang sangat berpengaruh. Setelah dewasa David terpanggil untuk masuk biara dan menjadi seorang imam. Kesalehan dan kesucian hidupnya membuat ia kemudian ditunjuk menjadi seorang uskup.

Uskup David segera menjadi terkenal sebagai seorang uskup yang saleh dan aktif mendirikan banyak biara. Kurang lebih ada 12 biara yang didirikannya selama hidupnya. Dari antara biara-biara itu, biara Menevia di bagian barat daya Wales adalah biara pusat sekaligus menjadi tempat tinggalnya.

Bapa uskup menulis sendiri regula (peraturan hidup membiara) untuk biara-biara yang didirikannya. Ia berusaha agar para biarawan senantiasa hidup dalam kekudusan. Mereka harus membajak tanah sendiri tanpa boleh menggunakan hewan. Harus minum hanya air dan makan hanya roti dengan garam; serta menghabiskan malam-malam dalam biara dalam doa yang khusuk. Tidak ada harta pribadi yang diizinkan; bahkan mengatakan "buku saya" sudah dianggap sebagai pelanggaran. David sendiri memberikan teladan dengan menjalani semua aturan hidup biara dengan sangat ketat. Ia selalu hidup sederhana dan mempraktekkan asketisme dengan keras. Ia mengajar para pengikutnya untuk menahan diri dari makan daging dan minum bir.

Uskup David memainkan peranan besar dalam perkembangan Gereja Celtic. Banyak perintis gereja Irlandia dididik di biara-biara yang didirikannya. Santo Finnianus dari Clonard, seorang kudus yang dijuluki sebagai bapa para pertapa Monastik di Irlandia adalah seorang anak didiknya di biara Menevia. Ketenaran namanya pada zaman itu dapat dilihat dari begitu banyaknya gereja kuno (lebih dari 50 buah gereja) di bagian selatan Wales yang memilih dia sebagai pelindungnya.

Uskup yang penuh dengan mujizat ini tutup usia dengan tenang pada tahun 601 dan dimakamkan di Katedral St. David di Menevia (Sekarang kota ini bernama St. David) Pembrokeshire Wales Inggris. Ia dikanonisasi pada tahun 1120 oleh Paus Kalistus II dan diangkat sebagai pelindung Wales.

Lamunan Pekan II Prapaskah

Jumat, 1 Maret 2024

Matius 21:33-43.45-46

33 "Dengarkanlah suatu perumpamaan yang lain. Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 34 Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. 35 Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu: mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain dan melempari yang lain pula dengan batu. 36 Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak dari pada yang semula, tetapi merekapun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka. 37 Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. 38 Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. 39 Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. 40 Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?" 41 Kata mereka kepada-Nya: "Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya." 42 Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. 43 Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu. 45 Ketika imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mendengar perumpamaan-perumpamaan Yesus, mereka mengerti, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya. 46 Dan mereka berusaha untuk menangkap Dia, tetapi mereka takut kepada orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Dia nabi. 

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, orang atau kelompok orang dapat merasa bangga kalau mendapatkan kepercayaan. Apalagi kalau yang mempercaya memiliki kekuasaan di tengah masyarakat, mereka bisa ikut merasa berkuasa.
  • Tampaknya, kalau kepercayaan itu melekat dalam hidup harian, orang atau kelompok orang dapat merasa menjadi penentu segalanya. Hal itu dapat terjadi kalau si empunya kekuasaan biasa mengikuti segala saran atau yang dilakukan oleh yang dipercaya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun mendapatkan kepercayaan penuh mengelola milik orang lain, kalau bertindak menjadi penguasa bahkan berjuang menyingkirkan pemilik sejati, yang tersingkir justru dapat memiliki aura kekuatan penghadir kesejahteraan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa biarpun tersingkir karena bela kebaikan dan kebenaran dia justru jadi pembawa damai sejahtera kaum papa dan menderita. 

Ah, kalau tersingkir ya pasti tak punya kekuatan apapun.

Wednesday, February 28, 2024

Oprasi Ditunda?

Kini berita tentang Rm. Joko Sistiyanto. Pernah tinggal di rumah tua Domus Pacis Puren, Pringwulung, dari tahun 2010-2017. Kemudian pindah Paroki Bantul. Tetapi kondisi penyakit, yang sebenarnya sudah lama diidap, membuat beliau tinggal di Pastoran Paroki Pringwulung sekalipun terhitung sebagai anggota Komunitas Rama Domus. Sebulan sesudah kepindahan para rama Domus Pacis Puren ke Domus Pacis Santo Petrus Kentungan pada tahun 2021, Rm. Joko menyusul jadi penghuni Domus Petrus. Tetapi kondisi penyakit sudah semakin berat sehingga Rm. Joko harus cuci darah seminggu 3 kali. Sejak bulan-bulan terakhir tahun 2023, besaran lengan kiri dan kanan menjadi berbeda. Yang kiri membesar dan katanya menghambat aliran untuk cuci darah. Untuk melancarkan cuci darah harus ada penanganan oprasi. Beliau sudah mengalami 3 kali, kata Rm. Hartanta direktur Domus Pacis Petrus. Setiap penanganan bisa memperlancar proses cuci darah selama 3 bulan. Saat ini, sejak Rabu 28 Februari 2024, Rm. Joko opname di RS Panti Rapih untuk oprasi yang ke empat kali. Pada waktu makan pagi Kamis 29 Februari 2024 Rm. Hartanta meminta para rama sepuh untuk berdoa bagi Rm. Joko. Tetapi pada jam 09.46 Rm. Hartanta mengirim pesan WA ke Rm. Bambang "Kondisi jantung mo joko kurang stabil untuk tindakan operasi. Sementara akan dipindah ke ICCU dulu dan ditunda tindakan operasinya. Mohon doanya". Kemudian ada lanjutan WA pada jam 11.18 "Ini saya baru saja konsul dengan dokter dan perawat. Menunggu hasil lab ttg kondisi enzim jantung."

Santa Margaretha dari Cortona, Pengaku Iman

diambil dari https://namasanto.thekatolik.com/2022/02

Margaretha tergolong gadis yang malang hidupnya terlebih-lebih setelah ibunya meninggal. Gaya hidupnya sembrono tanpa kendali. Nasehat nasehat saleh dari ibunya tidak lagi dituruti. Demikian pula kewajiban kewajiban agama. 

Gejolak remajanya tidak sanggup dikendalikannya. Ia bergaul dan bersenang senang dengan pemuda pemuda tanggung yang buruk akhlaknya. 

Pada usia 16 tahun, ia mengikuti seorang pemuda bangsawan ke Montepulsiano. Di sana ia hidup bersama pemuda itu sebagai selir.

Pada suatu hari ia mengikuti anjing kesayangan tuannya, yang menunjukkan tanda tanda aneh tentang suatu kejadian. Sampai di suatu tempat, anjing itu behenti sambil menyalak nyalak. Ternyata disitu tergeletaklah pemuda bangsawan itu sambil berlumuran darah dan tak bernyawa lagi. Pemuda itu dibunuh oleh orang yang tak diketahui. 

Karena peristiwa ini, Margaretha diusir keluar dari istana bersama dengan anaknya. Ia pergi ke rumah ibu tirinya tetapi disana ia tidak diterima. Setelah luntang lantung beberapa hari, ia lalu pergi ke biara suster suster Santo Fransiskus untuk meminta perlindungan. Di biara itu ia diterima.

Di biara inilah, Margaretha mulai menyadari kebejatan hidupnya. Ia bertobat dan berniat untuk meninggalkan perbuatan perbuatannya yang bejat itu. Pada suatu hari minggu ia pergi ke kampung halamannya, Laviano, untuk berdoa di Gereja dan mengakui dosa dosanya.

Setelah mengalami banyak percobaan batin yang berat, akhirnya ia diterima sebagai anggota ordo ketiga Santo Fransiskus. Keanggotaannya di dalam ordo ini sungguh suatu anugerah Tuhan baginya. Ia mulai menata hidupnya secara baru dalam doa dan karya karya amal. 

Akhirnya ia sendiri mendirikan sebuah rumah sakit untuk orang orang miskin. Anaknya sendiri menjadi seorang imam dalam Ordo Santo Fransiskus. Margaretha meninggal dunia pada tahun 1297 di Cortona.

Sumber gambar google.com

Lamunan Pekan II Prapaskah

Kamis, 29 Februari 2024

Lukas 16:19-31

19 "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. 20 Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, 21 dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. 22 Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. 23 Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. 24 Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini. 25 Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. 26 Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang. 27 Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, 28 sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini. 29 Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu. 30 Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat. 31 Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, agamawan sudah merasa beres kalau sudah menjalani kebiasaan tradisional agama. Semua dijalani dengan berpegang pada ajaran dan tata hukumnya.
  • Tampaknya, orang dianggap sungguh tahu agama kalau biasa mendaraskan Kitab Suci. Makin banyak yang dihafal orang dapat merasa makin beres hidupnya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun rajin menjalani tradisi agama dan membaca Kitab Suci, kalau tidak menjadikan mata hati mampu menyaksikan realita hidup yang dihadapi, agamawanpun dapat keliru jalan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan menghayati agama sebagai cahaya memahami dinamika hidup yang selalu baru dan baru dalam berbelarasa terutama pada yang papa dan menderita.

Ah, asal tekun beribadah orang pasti masuk sorga.

Jagongan Iman Pringgolayan


Ketika masih di Domus Pacis Puren, Paroki Pringwulung, Rm. Bambang mendampingi 2 macam program untuk lansia Katolik : 1) Novena Ekaristi Seminar, yang menekankan pendalaman dunia kelansiaan; 2) Jagongan Iman, yang memperdalam hidup keagamaan Katolik berpegang Katekismus Gereja Katolik. Setelah tinggal di Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan, kini tinggal Jagongan Iman. Kalau dulu ada kelompok-kelompok didampingi termasuk dari Gondang dan Klaten, kini tinggal satu kelompok, yaitu Kelompok Jagongan Iman Paroki Pringgolayan. Maklumlah, kini Rm. Bambang, karena penurunan ketajaman mata, sudah tak dapat bepergian sendiri dengan motor dan mobil. Meskipun demikian, kelompok Pringgolayan tetap aktif dan antusias. Beberapa anggota telah menghadap Bapa, tetapi beberapa lansia baru datang menjadi anggota. Kelompok ini sudah mulai kegiatan Jagongan Iman sejak tahun 2015. Mereka tampak vakum ketika Covid-19, walau tetap saling sharing lewat grup WA. Pertemuan selalu terjadi pada Selasa IV dalam bulan jam 16.00-18.00. Pada Selasa 27 Februari 2024 pertemuan Jagongan Iman bicara tentang Rahmat yang menjadi landasan, pembentukan, dan penerang perilaku Kristen.

Tuesday, February 27, 2024

Santo Romanus

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 28 Juli 2013 Diperbaharui: 31 Mei 2014 Hits: 8324

  • Perayaan
    28 Februari
  •  
  • Lahir
    Tahun 390
  •  
  • Kota asal
    Upper Bugey, Perancis
  •  
  • Wafat
  •  
  • Tahun 465 | Oleh sebab alamiah.
    Dimakamkan di the abbey of Beaume
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • Pre-Congregation

Sebagai seorang pemuda, Romanus dikagumi semua orang oleh karena kebaikan hatinya. Ia memiliki hasrat yang kuat untuk menjadi seorang kudus. Karena ia melihat bahwa di dunia amatlah mudah orang melupakan Tuhan, maka Romanus memutuskan untuk hidup sebagai seorang pertapa. Terlebih dahulu, ia meminta nasehat dari seorang rahib yang kudus dan kemudian berangkat.

Ia membawa sebuah buku bersamanya, yaitu Hidup Para Bapa dari Padang Gurun tulisan Cassian. Ia juga membawa serta benih-benih tanaman dan beberapa peralatan. Dengan perlengkapan tersebut, Romanus masuk ke dalam hutan di pegunungan Jura antara Swiss dan Perancis. Ia menemukan sebuah pohon yang amat besar dan tinggal di bawahnya. Romanus melewatkan waktunya dengan berdoa dan membaca bukunya. Ia juga menanami serta merawat kebunnya, dengan tenang menikmati alam sekitarnya.

Tak lama kemudian, adiknya - Santo Lupicinus - bergabung dengannya. Romanus dan Lupicinus amat berbeda kepribadiannya. Romanus keras terhadap dirinya sendiri. Tetapi, ia lemah lembut dan penuh pengertian terhadap orang lain. Lupicinus keras serta kasar terhadap dirinya sendiri dan biasanya demikian juga ia menghadapi orang lain. Namun demikian, maksudnya baik. Kedua bersaudara itu saling mengerti satu sama lain dan hidup rukun bersama.

Banyak orang kemudian datang untuk bergabung dengan mereka. Orang-orang itu pun juga ingin menjadi rahib, maka mereka mendirikan dua buah biara. Romanus menjadi pemimpin di biara yang satu dan Lupicinus menjadi pemimpin di biara yang lainnya. Para rahib itu hidup sederhana dan keras. Mereka banyak berdoa dan mempersembahkan kurban-kurban mereka dengan sukacita. Mereka melakukan silih untuk mempererat panggilan hidup mereka. Mereka bekerja keras menanami serta memelihara kebun mereka dan senantiasa hening sepanjang waktu. Mereka memilih untuk hidup demikian oleh sebab perhatian utama mereka adalah mendekatkan diri kepada Tuhan. Cara hidup mereka membantu mereka untuk mencapai tujuan rohani mereka.

Lamunan Pekan II Prapaskah

Rabu, 28 Februari 2024

Matius 20:17-28

17 Ketika Yesus akan pergi ke Yerusalem, Ia memanggil kedua belas murid-Nya tersendiri dan berkata kepada mereka di tengah jalan: 18 "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. 19 Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketigaIa akan dibangkitkan."

20 Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya. 21 Kata Yesus: "Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya: "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu." 22 Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya: "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" Kata mereka kepada-Nya: "Kami dapat." 23 Yesus berkata kepada mereka: "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya." 24 Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu. 25 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. 26 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, 20:27 27 dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; 28 sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, tak sedikit orang tahu bahwa untuk meraih yang diidamkan dia harus rela bersusah payah. Dari sini dalam masyarakat Jawa muncul kata-kata “Jer basuki mawa béya” (Pengorbanan selalu menyertai peraihan idaman).
  • Tampaknya, hal itu disadari oleh orang-orang yang berjuang untuk meraih kedudukan sosial tinggi. Dalam pemilihan umum para kontestan berani merelakan apapun agar mendapatkan dukungan dan kemenangan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun umum tahu bahwa untuk meraih idaman butuh pengorbanan, seorang pejuang kebaikan dan kebenaran selalu akan mengalami penderitaan dalam keadaan apapun. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan rela berkorban demi terlibat dalam pengembangan kebaikan umum tanpa pretensi untuk menjadi terkemuka atau tidak di tengah massa.    

Ah, tanpa kekuasaan orang sulit memiliki wibawa sosial.

Monday, February 26, 2024

David

Dulu, waktu masih menjadi mahasiswa teologi dan frater, Rm. Bambang pernah mengalami menjalani program mata kuliah Teologi Sosial. Dia berada di salah satu panti wreda di Jogja. Dulu, ketika masih berada di rumah tua para rama yang bernama Domus Pacis Puren, Rm. Bambang pernah menerima beberapa kali pelaksana program sosial. Paling tidak ada 2 kali : 1) seorang siswi salah satu SMA; 2) seorang frater Tahun Orientasi Rohani (TOR) Jangli, Semarang. Eeee, hal itu kini terulang. Pada Senin 26 Februari 2024 seorang lelaki remaja masuk kamar Rm. Bambang pada sekitar jam 09.00 sambil membawa nampan yang dijunjung. Mbak Pariyah, salah satu karyawan, mengiringinya. "Ini Rama Bambang" kata Mbak Pariyah dan lelaki remaja itu menyodorkan nampan yang ternyata berisi snak pagi. "Kamu siapa?" tanya Rm. Bambang yang mendapat jawaban "Nama saya David, Rama. Saya dri SMA 2 dan kini menjalani bakti sosial". Rm. Bambang menambah pertanyaan "Rumahmu mana?" dan David menjawab "Rama lupa ya sama saya. Saya dari Pringwulung dan dulu sering membantu mengiringi Misa dengan keyboard".

Santa Anna Line

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 23 Maret 2017 Diperbaharui 7 Oktober 2019 Hits11084

Santa Anna Line hidup di Inggris pada masa Reformasi Anglikan, saat dimana agama Katolik dinyatakan terlarang dan para penganutnya akan dihukum mati. Ia lahir pada sekitar tahun 1563 di Dunmow Essex Inggris sebagai putri sulung dari William Higham of Jenkyn Maldon, seorang Calvinist Puritan (para pengikut fanatik tokoh reformasi Protestan; John Clavin) yang makmur dan berpengaruh. Nama kecilnya adalah  Alice Higham.

Disekitar tahun 1580 Alice dan adiknya William Higham, dalam terang Roh Kudus, mengambil keputusan berani untuk menjadi anggota gereja Katolik.  Akibat keputusan ini, mereka diusir dari rumah dan dicabut hak waris-nya. Namun semua itu sama sekali tidak menggoyahkan iman kedua bersaudara ini.  Alice dan William Higham telah menemukan Mutiara Surgawi dan mereka tidak akan melepaskannya lagi.

Di kalangan umat katolik Inggris yang sedang teraniaya, nama Alice Higham disamarkan menjadi “Anna”, untuk melindunginya dari kejaran polisi dan mata-mata keluarganya. Pada tahun 1583, Alice menikah dengan Roger Line, seorang pemuda Katolik Inggris yang saleh. Sejak saat itulah ia dikenal sebagai Anna Line, sesuai nama suaminya.

Roger Line bersama William Higham ditangkap saat sedang mengikuti misa hari minggu. Mereka berdua lalu disiksa dan dipenjarakan karena iman mereka. William Higham dapat dibebaskan dengan membayar uang jaminan, sementara Roger Line dibuang ke Flanders Belgia. Ia meninggal sebagai seorang martir Kristus dipengasingan tersebut pada tahun 1594.

Sejak suaminya dibuang ke Flanders, Anna membaktikan hidupnya untuk membantu para imam Katolik yang dikejar-kejar oleh polisi kerajaan. Ketika pater John Gerard,SJ membuka sebuah rumah perlindungan untuk menyembunyikan para imam Jesuit di Inggris, Anna menawarkan diri untuk mengelola rumah perlindungan tersebut. Walau ia sering sakit-sakitan, namun Anna Line mampu mengelola rumah perlindungan ini selama tiga tahun, dan telah menyelamatkan banyak imam Jesuit dari kejaran mata-mata kerajaan.

Ketika pater John Gerard, SJ tertangkap, Anna berkeras untuk tidak menutup rumah perlindungan tersebut.  Ia bahkan mengatur upaya pembebasan Jesuit tersebut dari penjara Tower of London yang terkenal itu.  Upayanya sukses dan pater John Gerard selamat dari hukuman mati. Dikemudian hari, John Gerard SJ menulis dalam biografinya :

Peristiwa penangkapan ini terjadi pada tanggal 2 Februari 1601. Saat polisi datang, pater Fransiskus Page, imam yang memimpin misa berhasil meloloskan diri dengan bersembunyi diruangan rahasia yang sudah disiapkan. Anna bersama rekannya Margareth Gage, ditahan. Margareth kemudian dibebaskan dengan uang jaminan sedangkan Anna dipenjarakan di Newgate.

Anna Line lalu disidang dengan dakwaan menampung seorang imam Katolik dan dijatuhi hukuman mati.  Saat berada di tempat pelaksanaan hukuman mati, Anna diminta untuk mengucapkan kata-kata terakhir didepan rakyat Inggris.  Dengan lantang wanita pemberani ini mengulangi apa yang telah ia katakan di depan pengadilan :

Hari itu tanggal 27 Februari 1601, darah para martir Kristus kembali tumpah di tanah Inggris. Santa Anna Line, bersama seorang imam Jesuit, Beato Roger Filcock SJ, dan seorang imam Ordo BenediktinBeato Mark Barkworth OSB, tewas di atas tiang gantungan sebagai saksi iman yang tidak tergoyahkan.

Anna Line dibeatifikasi bersama Mark Barkworth OSB pada tanggal 15 Desember 1929 oleh Paus Pius XI, sedangkan Roger Filcock SJ dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II pada 22 November 1987. Anna kemudian dikanonisasi pada tanggal 25 Oktober 1970 oleh Paus Paulus VI.(qq)

Lamunan Pekan II Prapaskah

Selasa, 27 Februari 2024

Matius 23:1-12

1 Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: 2 "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. 3 Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. 4 Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. 5 Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; 6 mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; 7 mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. 8 Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. 9 Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. 10 Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. 11 Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. 12 Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, seorang tokoh dipandang hebat kalau dapat memberikan petunjuk-petunjuk. Dia dapat menjadi cahaya yang menerangi banyak orang.
  • Tampaknya, seorang pemimpin dipandang hebat kalau dapat memberikan pengarahan-pengarahan yang amat bermakna. Dia dapat merumuskan pengarahannya dengan jelas dan sederhana.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun mampu memberikan petunjuk dengan jelas, kalau orang tak ikut terlibat menjalaninya, dia termasuk tokoh culas penuh kemunafikan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati kesungguhan hebat seorang tokoh bukan terletak pada kehebatannya dalam berbicara tentang materi konseptual tetapi pada pengalamannya menjalani apa yang diomongi.

Ah, tokoh hebat itu kalau jadi pembicara akan mempesona banyak orang.

Sunday, February 25, 2024

Reuni Tak Terancang?


Ketika masih berkarya, Rm. Bambang termasuk memberi perhatian pada alat-alat musik terbangan. Pada waktu mengganti acara Pelajaran Agama setiap jam 13.00 Jumat Pertama menjadi Malam Selasa Kliwon di Makam Rm. Sanjaya, alat musik terbang dijadikan pokok yang mewarnai. Rm. Bambang tidak menolak masuknya alat musik lain seperti gitar, keyboard, dan gamelan. Tetapi semua harus dirangkai secara kolaboratif dengan irama dan alat musik terbang. Tampaknya hal itu cukup menarik perhatian sehingga acara Malam Selasa Kliwon dari jam 19.00-21.00 dihadiri oleh banyak umat. Kelompok-kelompok terbanganpun bermunculan. Tetapi semua itu kini tinggal kenangan. Kabarnya acara Malam Selasa Kliwon sudah tak ada di Makam Rm. Sanjaya. Rm. Bambang sendiri sudah masuk dalam keseharian rumah tua para rama di Domus Pacis Santo Petrus.

"Mangke le Misa basa Indonesia napa Jawa?" (Nanti dalam Misa akan memakai bahasa Indonesia atau Jawa?) Rm. Jarot bertanya kepada Rm. Bambang seusai makan pagi Minggu 25 Februari 2024. Rm. Bambang menjawab "Wah kesupen" (Aduh saya lupa). Bagi Rm. Bambang memang tidak ada persoalan Indonesia atau Jawa. Yang jelas yang akan dipimpin adalah Misa Arwah peringatan 35 tahun wafat istri Pak Miyoto (yang berusia 80 tahun). Tetapi ketika berada di rumah pemilik ujub, sebenarnya Rm. Bambang agak heran karena, di samping banyak kursi untuk duduk umat, di samping altar ada tikar yang digelar di lantai. Lebih heran lagi, ketika jam menunjuk sekitar 16.50, ada suami istri dengan bersemangat penuh kegembiraan menghampiri Rm. Bambang dan menyalami. Mereka adalah Bapak dan Ibu Mujiyana teman lama penggerak umat dari lingkungan lain. Keheranan Rm. Bambang pecah menjadi sukacita berkobar dalam hati ketika tahu Pak Muji ikut rombongan Kor dengan iringan terbang. Rombongan terbang dengan alat-alatnya menempati tikar yang digelar di ubin. Rm. Bambang sungguh bersemangat dalam memimpin Misa mengenang 35 tahun wafat Ibu Maria Lilih Sri Astuti (istri Bapak Miyoto). Pertama, dia bisa berjumpa banyak lansia yang dulu pernah ikut program Jagongan Iman yang didampingi. Kedua, dia boleh memimpin diiringi salah satu kelompok terbang yang dulu ikut mendukung program Malam Slasa Kliwon di Makam Rm. Sanjaya.

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...