Thursday, September 15, 2022

Lamunan Pekan Biasa XXIV

Sabtu, 17 September 2022

Lukas 8:4-15

4 Ketika orang banyak berbondong-bondong datang, yaitu orang-orang yang dari kota ke kota menggabungkan diri pada Yesus, berkatalah Ia dalam suatu perumpamaan: 5 "Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis. 6 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air. 7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati. 8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat." Setelah berkata demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" 9 Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, apa maksud perumpamaan itu. 10 Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti. 11 Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah. 12 Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu 3dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. 13 Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad. 14 Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang. 15 Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, orang bisa bangga karena mendapatkan pengetahuan lewat ceramah atau seminar dan atau pula khotbah. Dengan mendapatkan input lewat buku orang juga bisa merasa mendapatkan pengetahuan baru.
  • Tampaknya, orang juga bisa bangga karena bisa menjadi salah satu yang ikut paparan orang ahli terkenal. Apalagi kalau orang terkenal itu juga berpangkat tinggi di tengah masyarakat.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun sudah ikut paparan publik yang mengagumkan dari orang ahli yang terkenal, orang belum sungguh mendengar kalau tidak berkelanjutan dengan olahan personal jadi olahan batin sehingga menjadi tanaman yang bermakna untuk kehidupan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang baru sungguh mendengar apapun yang baik yang masuk telinganya kalau berakar dalam kalbu karena menjadi olahan batin yang tumbuh dan berkembang dan berbuahkan kebaikan bagi kehidupan bersama.

Ah, ceramah yang baik itu ya yang memberikan sertifikat bagi pendengarnya.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...