diambil dari https://www.geriatri.id/artikel/242
09 Desember 2019 14:07 WIB
Tidur merupakan kebutuhan setiap individu. Kecukupan jam tidur setiap hari menjadi hal yang penting diperhatikan. Kenapa? Karena kurang tidur di malam hari bisa menyebabkan efek negatif di keesokan harinya. Jadwal tidur tentu tidak hanya tidur malam, akan tetapi juga di siang atau sore hari sebaiknya disempatkan tidur atau istirahat sejenak.
Nah, berbicara soal tidur, para lanjut usia (lansia) juga membutuhkan waktu tidur yang cukup. Namun, bila kita perhatikan, orang lansia tampak sering tidur atau seperti suka mengantuk. Kalau diperhatikan, lansia tampak lesu dan menguap di siang hari. Kenapa demikian?
Konon, rasa kantuk yang berlebihan pada usia senja bisa jadi karena dipengaruhi dua hal, yaitu masalah kejiwaan dan kesehatan fisik.
Pertama, masalah mental atau kejiwaan. Rasa kantuk yang berlebihan boleh jadi karena faktor depresi. Problem depresi bisa mengakibatkan seseorang atau lansia menjadi malas untuk melakukan aktivitas fisik dan ujung-ujungnya malah memilih untuk tidur saja.
Kedua, persoalan fisik. Umumnya, para lansia mengalami berbagai masalah kesehatan. Misalnya, kadar gula darah tinggi atau bahkan kurang darah. Dalam istilah medis ada yang disebut dengan kerentaan. Proses menua membuat lansia menjadi lebih cepat lelah, selain juga dipengaruhi adanya penyakit, misalnya penyakit jantung.
Perlu kita tahu, seiring bertambah usia, terutama di usia senja, seseorang menjadi lebih rentan mengalami penyakit kronis. Sebut saja di antaranya hipertensi, diabetes, insomnia atau bahkan nyeri kronik.
Nah, terkadang berbagai penyakit tersebut dapat menyebabkan para lansia kesulitan tidur nyenyak di malam hari. Alhasil, pada saat siang hari, lansia sering mengantuk. Namun pada beberapa kasus, jam tidur yang panjang dapat menandakan adanya penurunan kesehatan lansia.
Tentunya untuk mengatasi rasa kantuk yang berlebihan harus dicari terlebih dulu apa faktor pemicu atau penyebabnya. Bila memang diketahui penyebabnya adalah faktor psikologis, misalnya depresi, pihak anggota keluarga atau orang terdekat perlu melakukan pendekatan pada lansia untuk mengetahui akar masalahnya. Selain itu, pastikan lingkungan rumah yang aman, nyaman sehingga lansia merasa bahagia.
Kendala yang sering terjadi adalah para lansia harus menunggu akhir pekan untuk bisa berkumpul atau bertemu dengan anggota keluarganya. Tentunya, lansia merasakan kesepian dan ini bisa membuatnya tak bahagia bahkan menjadi stres.
Kemudian, bila rasa kantuk yang berlebihan muncul karena faktor fisik, bisa terjadi juga karena terlalu berlebihan berolahraga atau melakukan aktivitas fisik lainnya. Alhasil, lansia merasa cepat lelah dan menjadi mudah mengantuk. Tentunya untuk mengetahui lebih lanjut dan solusi yang tepat mengenai penyebab suka mengantuk dan sering tidur pada lansia, perlu berkonsultasi dengan dokter ahli.
Hilman/foto: freepik.com
Narasumber:
Dr. dr Purwita Wijaya Laksmi, Sp.PD-KGer dari Divisi Geriatri, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta
No comments:
Post a Comment