"Kula nuwun, romooo" (Permisi, romooo) seseorang berbadan muda dengan masker menutup mulut mengucapkan salam di depan pintu kamar Rm. Bambang. Pada waktu itu jam menunjuk sekitar angka 11.00 pada Minggu 18 September 2022. Melihat sosok itu Rm. Bambang langsung tahu siapa dia sehingga segera menyambut dengan kata-kata "Wela, ayo mlebu wae" (Wela, ayo langsung masuk saja). Sosok muda itu adalah seorang imam. Rm. Bambang memintanya duduk di kasur tempat tidurnya.
Rm. Bambang merasa senang sekali mendapatkan kunjungan Rm. Iwan MSF, yang di FB biasa bernama Antoine Herawan. "Wis rampung studine, pa?" (Apakah sudah selesai studi?) tanya Rm. Bambang yang mendapat jawabab "Dereng, romo. Nembe rampung lisensiat. Benjang nerasaken doktoralipun. Sakmenika nembe libur kalih wulan lan kepareng liburan" (Belum, romo. Saya baru saja menyelesaikan lisensiat. Besok terus meneruskan studi doktoral. Sekarang ada libur 2 bulan dan boleh liburan). Rm. Iwan memang sedang menjalani tugas studi di Roma. Tetapi omongan dengan Rm. Bambang berkisar tentang keluarganya. Kehidupan ibunya yang menjanda dan adiknya yang sudah bekerja menjadikan materi yang membuat asyik pembicaraan. Maklumlah, Rm. Bambang cukup dekat keluarga itu. Dulu Rm. Bambang sudah tahu kalau Rm. Iwan sudah ingin jadi imam sejak SMP. Maka, Rm. Bambang ikut mendampinginya hingga lulus SMA. Ketika tiba makan siang, Rm. Iwan ikut duduk bersama para romo Domus. Beliau tidak ikut makan karena baru saja makan pada jam 10.00 seusai Misa. Ternyata beliau juga sudah kenal baik dengan Rm. Hartanta, Direktur Domus Pacis St. Petrus, sehingga sehabis doa penutup makan masih terjadi cerita-cerita tentang romo-romo.
No comments:
Post a Comment