Wednesday, September 21, 2022

Jatuh Tak Cedera

Ketika makan malam pada Minggu 18 September 2022 Rm. Hartanta berkata kepada Rm. Bambang "Wau dalu njenengan dhawah nggih?" (Tadi malam Anda jatuh, ya?). Ketika Rm. Bambang balik bertanya "Kok pirsa?" (Dari mana tahu?), Rm. Hartanta menjelaskan bahwa hari itu beliau menerimakan Sakramen Orang Sakit di Lingkungan Duwet. Kemudian prodiakon yang ada memberi tahu. Pada tanggal 17 September 2022 Sabtu malam Rm. Bambang memang diminta untuk memimpin Misa Arwah di Lingkungan itu. Lingkungan Duwet berada dalam reksa penggembalaan romo-romo Paroki Mlati. Yang menghubungi Rm. Bambang adalah Pak Felix, yang malam itu menjadi organis kor.


Misa arwah itu untuk memperingati 1 tahun wafat Ibu Chatarina Sunarti. Ada banyak umat baik yang duduk di atas tikar di ruang dalam rumah maupun yang duduk di kursi yang ditata di halaman. Kebetulan ayat yang mewarnai isi homili adalah pentingnya penggunaan akal budi dalam menghayati iman. Hal ini diambil dari Sabda Tuhan "Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang." (Luk 16:8) Suasana Misa memang tampak ceria dan segar. Dari beberapa contoh beriman lewat penghayatan agama dengan akal budi, Rm. Bambang menyampaikan sharing yang baru saja dialami sebelum Misa. Ketika turun dari mobil yang diparkir, Rm. Bambang dengan kursi rodanya langsung minggir di belakang mobil. Ternyata halaman parkir tidak rata tetapi ada yang menurun. Dalam kegelapan kursi roda bergerak sendiri ke belakang. Rm. Bambang yang duduk di situ merasa kursi roda membawa Rm. Bambang bergerak menuju jatuh tertelentang. Rm. Bambang cepat berpikir dan membuat roda melambat dan mengangkat kepala agar tak terantuk lantai konblok. Mungkin dengan membiasakan menggunakan akal budi atau pikiran, orang bisa memiliki ketenangan hati menghadapi apapun. Barangkali itu adalah buah dari menyempatkan diri merenung setiap hari.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...