Tuesday, September 27, 2022

Devosan Kerahiman Ilahi Kalasan


Pada tanggal 19 September 2022 jam 09.54 Rm. Bambang mendapatkan WA dari Ibu Yulia Pulunggana umat Kalasan. Ternyata isi WA sebenarnya telah dikirim ke Rm. Hartanta tetapi belum mendapatkan tanggapan. Mungkin, dengan meneruskan ke Rm. Bambang, Bu Yulia bermaksud minta tolong untuk menyampaikan secara lisan ke Rm. Hartanta, Direktur Domus Pacis St. Petrus. Isi WA itu adalah "Sugeng siang rama Hartanta, berkah Dalem Gusti... Rama, kula ibu Yulia Pulunggono saking Jaringan Kerasulan Kerahiman Ilahi Simpul Paroki Maria Marganingsih Kalasan. Badhe nyuwun pirsa, menawi kula & para devosan (antawis 30 devosan? badhe sowan dhateng Domus Pacis Kentungan, saperlu tuwi kawilujengan & ramah tamah kaliyan para rama, punapa saged? Rencana mbenjang Senin, 26 September 2022, pukul 16:30. Respon saking rama kula tengga njjh.... Matur sembah nuwun" (Romo, selamat siang, Rm. Hartanta, Berkah Dalem. Romo, saya ibu Yulia Pulunggono dari Jaringan Kerasulan Kerahiman Ilahi Simpul Paroki Maria Marganisngsih Kalasan. Saya mau minta informasi, kalau saya dan para devosan sekitar 30 orang akan kunjungan ke Domus Pacis Kentungan untuk menengok dan ramah tamah dengan para romo, apakah bisa? Rencana kunjungan besok Senin 26 September 2022 jam 16.30. Kami menunggu tanggapan dari romo. Terima kasih), Ternyata, dari informasi bu Yulia, Rm. Hartanta bisa menerima. Ternyata kelompok devosan Kalasan ini akan juga ikut Misa bersama para romo. Bahkan mereka minta diperbolehkan makan bersama para romo. Ternyata, juga informasi bu Yulia, Rm. Hartanta menulis dalam WA-nya "Soal makan malm saya komunikasikan dgn rm bambang ya". Dari sini terjadi kesepakatan bahkawa untuk makan para tamu dan karyawan Domus, pihak tamu menyediakan nasi box. Sementara itu bu Yulia mengirim uang via rekening bank ke Rm. Bambang untuk menyediakan menu khusus bagi para romo.


Rencana kunjungan itu sungguh terlaksana pada Senin 26 September 2022. Para tamu yang bersama naik bus sudah datang di halaman Domus ketika jam belum menyentuh angka 15.30. Tetapi mereka masih menerima anggota-anggota lain yang beremotor dan memakai mobil pribadi. Mendengar hal itu Rm. Bambang pada jam 16.00 meminta para tamu masuk ruang besar Domus Pacis. Di situ sudah tertata kursi-kursi dan beberapa meja. Rombongan tamu membawa 2 buah termos besar berisi minuman jahe. Mereja juga membawa snak. P:ara romo mendapatkan snak khusus dalam dos yang diantar ke kamar masing-masing. Para karyawan juga mendapatkan dalam kemasan dos-dos. Begitu acara pertama adalah menikmati minuman dan snak. Rm. Harto dan Rm. Ria ikut gabung. Mgr. Blasius yang sudah keluar ternyata mendapatkan tamu pribadi lebih dahulu. Foto-foto bersama juga terjadi dengan amat meriah. 

Pada jam 16/30 para tamu minta waktu untuk mengadakan Doa Koronka bersama. Mereka sungguh khusuk dan menjadi peristiwa pertama yang ditampilkan oleh Kelompok Kerahiman Ilahi. Doa ini berlangsung sekitar 15 menit dan kemudian Rm. Bambang memandu pertemuan para tamu dengan para romo yang hadir. Sementara itu Rm. Hartanta juga sudah siap ikut duduk berdekatan dengan Mgr. Blasius. Sementara itu Rm. Yadi tampat ada di belakang. Rm. Bambang mempersilahkan Rm. Hartanta sebagai Direktur Domus menyampaikan kata-kata sambutan. Termyata sambutan Rm. Hartanta secara spontan menimbulkan terjadi pertanyaan-pertanyaan sehingga terjadi dialog yang amat menggembirakan dan menimbulkan banyak tawa. Tetapi dialog ini dihentikan oleh Rm. Bambang karena waktu sudah jam 17.30 dan para tamu bersama para romo Domus merayakan Misa dipimpin oleh Rm. Hartanta. Para romo yang ikut Misa, selain Rm. Bambang, adalah Rm. Suntara, Rm. Yadi, Mgr. Blasius, Rm. Harta, dan Rm. Ria. Sebagian tamu menjadi rombongan kor dengan iringan organ yang amat bagus. Kalau lektor dilakukan oleh Bu Rini, relawan Domus, dari pihak tamu ada yang bertugas menyampaikan doa umat. Kunjungan itu ditutup dengan makan malam dalam suasana penuh kekeluargaan.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...