Gantian Giliran Tugas Misa

Salah satu kebijakan Rm. Hartanta, Direktur Domus Pacis St. Petrus, adalah membuat jadual petugas Misa Domus termasuk doa sebelum dan sesudah makan. Jadual itu dibuat 2 minggu sekali. Rm. Hartanta biasa membagikannya pada hari Minggu sore. Dalam hal pemimpin Misa, yang biasa kena jadual adalah Rm. Yadi, Rm. Bambang, dan tentu juga Rm. Hartanta sendiri. Tetapi dalam pelaksanaan dimungkinkan terjadi perubahan. Perubahan itu terjadi dengan bergantian hari giliran bertugas. Selain pemimpin Misa yang juga sering ada gantian hari giliran adalah lektor. Berkaitan pemimpin Misa yang kadang harus mengajukan gantian  adalah Rm. Hartanta. Maklumlah, Rm. Hartanta juga terlibat dalam beberapa tim kerja pastoral di luar tugas pokok menjadi Direktur Domus Pacis St. Petrus.

Tetapi dalam bulan September 2022 ternyata Rm. Bambang juga mengajukan gantian giliran hari memimpin Misa. Pada tanggal 10 Pak Felix Siswanto dari Paroki Mlati menghubungi Rm. Bambang untuk memintanya memimpin Misa Peringatan Arwah di Lingkungan Duwet pada Sabtu tanggal 17 jam 19.00. Ketika Rm. Bambang bertanya apakah sudah ijin Romo Paroki, Pak Felix menjawab lewat pesan WA "Ini sdh ijin Sekretariat Romo, Rm Paroki sampun ngendika mnawi sabtu dan minggu tdk bs melayani misa di lingkungan/wilayah" dan "menawi biasanipun sampun mlampah mekaten Romo, ngaturi Romo njawi P Mlati menawi sabtu minggu utawi Rm berhalangan" (biasanya terjadi seperti itu, bisa mengundang Romo luar Paroki Mlati kalau Sabtu Minggu atau Romo sedang berhalangan). Ketika Rm. Bambang mencek dengan mengkontak Romo Paroki, dia mendapat jawaban "Oooh nggiiih mamgga romo... Matur Nuwun 👍🙏🏼🙏🏼" (Oh, ya, Romo. Terima kasih). Maka Rm. Bambang baru bilang ke Rm. Hartanta pada Minggu 11 September 2022 untuk gantian hari dengan beliau. Bahkan untuk jadual 2 minggu berikutnya (19 September - 2 Oktober) Rm. Bambang minta tidak dijadual pada tanggal 21 dan 27 September. Pada tanggal 21 dia diminta memimpin Misa Arwah di Klaten, dan pada tanggal 27 mendampingi Jagongan Iman di Pringgolayan.