Monday, August 12, 2024

Santo Hippolitus

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 25 Agustus 2013 Diperbaharui: 01 Jun 2014 Hits: 10899

  • Perayaan
    13 Agustus
  •  
  • Lahir
    Hidup pada Abad ke-3
  •  
  • Kota asal
    Roma - Italia
  •  
  • Wafat
  •  
  • Martir. Kedua kaki dan tangannya masing-masing diikat pada seekor kuda lalu kuda-kuda itu dipacu keempat arah berlawanan hingga tubuhnya koyak menjadi empat bagian.
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • Pre-Congregation

St. Hippolitus awalnya adalah seorang perwira tentara kerajaan Romawi yang ditugaskan untk menjaga para tawanan Kristen yang ditangkap pada masa penganiayaan kaisar Maximinus. Melihat keteguhan iman orang-orang Kristen Hippolitus kemudian bertobat dan memberikan dirinya untuk dibabtis. Ia kemudian meninggalkan dinas militer lalu belajar tentang iman Kristiani, sampai ia ditahbiskan menjadi imam. 

Ia kemudian menulis banyak karya-karya mengagumkan mengenai teologi. Ia juga seorang guru yang hebat pula. Latar belakang militernya membuat Hippolitus merasa kecewa dengan kepemimpinan Santo Paus Pontianus dan beberapa Paus sebelumnya, yang ia nilai tidak tegas  dan kurang cepat tanggap dalam menghadapi orang-orang yang mengajarkan ajaran-ajaran sesat.

Hippolitus sendiri mempunyai sejumlah besar pengikut. Para pengikutnya mendesaknya agar ia mau diangkat sebagai paus. Hippolitus setuju. Ia memutuskan hubungan dengan Gereja dan menjadi paus tandingan. Ketika penganiayaan dimulai, ia ditangkap dan dikirim ke Sardinia. Di sana, dalam keadaan sengsara, ketika para musuh umat Kristiani tertawa, suatu karya penyembuhan yang ajaib terjadi.

Paus Pontianus dan Hippolitus saling bertemu di tempat pembuangan. Hippolitus tersentuh dengan semangat kerendahan hati paus. Ia kemudian bersujud di hadapan Bapa suci dan mohon diperbolehkan untuk kembali kedalam pelukan Gereja; segera ia merasakan segala amarah dan kecewanya diambil dari hatinya.

Pontianus; Paus dalam penderitaan itu dapat memahami sang imam dan mengasihinya. Bapa Suci tahu bahwa mereka perlu saling membantu serta menguatkan dalam kasih Yesus. St. Hippolitus wafat sebagai martir dengan cara yang amat mengerikan. Kedua kaki dan tangannya masing-masing diikat pada seekor kuda dan kemudian kuda-kuda itu dipacu keempat arah berlawanan hingga tubuhnya koyak menjadi empat bagian. 

Setiap Martir Adalah Persembahan Bagi Gereja

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...