Wednesday, August 23, 2023

Ultah Imamat di Domus


Ini adalah peristiwa hari Sabtu 19 Agustus 2023. Beberapa orang keluar masuk kamar Rm. Joko Sistiyanto. Ketika melihat Rm. Bambang datang ke teras depan kamar Rm. Suntara, mereka langsung menghampiri dan menyalaminya. Mereka adalah kemenakan dan sanak saudara Rm. Joko. Itu terjadi pada jam 16.00 lebih. Beberapa saat kemudian Rm. Sudarmadi, yang sudah datang cukup awal, juga datang ke situ. Sebuah meja tersedia dan di atasnya terdapat jumbo isi teh dan beberapa macam snak. Bu Rini yang menyediakannya sebagai welcome snack. Sambil menikmati snak Rm. Darmadi berkata kepada Rm. Bambang "Mau Tri Wahyono nangis dhek taktiliki" (Rm. Tri Wahyono menangis ketika kutengok). Hal ini dibenarkan oleh Bu Rini yang juga berceritera sesudah acara selesai. Ternyata Bu Rini mendampingi Rm. Darmadi menengok Rm. Tri Wahyono. Beberapa saat kemudian berdatanganlah banyak tamu yang juga langsung diminta oleh Rm. Bambang untuk minum dan menikmati snak lebih dahulu. Rm. Willem Pau dan Rm. Martoyoto juga datang bersama orang-orang yang menyertai. Bahkan Rm. Sunu dan Rm. Bayu Efra juga tampak. Ketika jam hampir menunjuk angka 17.00 para tamu diminta masuk Kapel Domus. Semua tempat duduk di Kapel penuh dengan peserta Misa. Tambahan kursi sampai luar kapelpun terjadi.

Pada sore itu Domus Pacis Santo Petrus mengadakan pesta Ulang Tahun Imamat ke 36 Rm. Joko Sistiyanto dan Rm. Tri Wahyono yang sudah harus terbaring di kamar masing-masing. Untuk itu teman-teman seangkatan tahbisan (Rm. Sudarmadi, Rm. Willem Pau, dan Rm. Martoyoto) juga diundang dan bahkan mendapat kesempatan membawa sejumlah tamu untuk masing-masing. Ternyata Rm. Sunu, teman seangkatan di Seminari tetapi ditahbiskan setahun kemudian, juga hadir. Rm. Bayu Efra, kemenakan Rm. Tri Wahyono, yang sedang studi di Austria juga ikut datang. Kecuali Rm. Tri Wahyono, semua teman seangkatan tahbisan membawa tamu sadak saudara dan orang dekatnya. Sedang untuk Rm. Tri Wahyono yang diundang adalah umat Lingkungan asal beliau. Kor Yosefin dari Paroki Medari, yang amat biasa membantu Domus apabila ada hajatan, sudah siaga menjadi pengiring lagu-lagu Misa. Sore itu Misa Domus sungguh amat meriah. Para romo Domus yang masih dapat duduk di kursi roda hadir dan sebagian besar memakai seragam sama dengan yang dipakai oleh pada umumnya karyawan. Rm. Sudarmadi menjadi selebran utama yang didampingi oleh Rm. Willem Pau, Rm. Martoyoto, Rm. Sunu, Rm. Bayu Efra, dan Rm. Hartanta. Petugas lektor adalah Mas Hari dan Bu Riwi.

Ketika sampai bagian homili, Rm. Martoyoto, Rm. Willem Pau, dan Rm. Sunu tampil menyampaikan sharing. Dalam sharing nuansa kelansiaan selalu masuk. Dalam hal ini ada buku Surat Paus Yohanes Paulus II kepeda Lansia dicetak ulang dan dibagikan kepada semua yang hadir. Misa berjalan lancar dan semarak. Sebelum berkat Rm. Hartanta memperkenalkan secara singkat tentang Domus. Para romo dikenalkan satu per satu. Para karyawan diminta tampil berdiri di depan umat dan diperkenalkan satu per satu. Satu hal yang ditambahkan adalah ujub ulang tahu ke 3 Chrissel cucu Bu Rini yang menjadi salah satu relawan Domus. Maka dalam acara pemotongan tumpeng ada 2 macam tumpeng : 1) dari bahan nasi serta lauk pauk berbentuk gunungan yang dihadirkan oleh Bu Titik yang juga relawan Domus; 2) dari bahan roti donat berbentuk boneka-boneka kecil dengan angka 3 dari lilin. Para romo yang memimpin Misa menjadi pelaku pemotongan tumpeng. Seusai Misa semua tamu, yang berjumlah sekitar 200 orang, menikmati sajian menu makan malam di aula Domus. Selama santap malam dan omong-omong bercengkerama Bu Rini dibantu oleh mantu perempuan dan besannya melayani tamu-tamu yang menyumbang Domus dengan membeli batik.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...