Tuesday, August 15, 2023

Ikut Misa Pentahbisan


Menjelang jam 09.30 Selasa 15 Agustus 2023, kecuali yang harus berbaring di tempat tidur, para romo Domus bergantian siaga di ruang besar sebelah timur. Kecuali Rm. Suntara dan Rm. Sari, para romo memakai jubah. Kecuali Rm. Sari dan Rm. Hartanta, semua berkursi roda. Rm. Hartanta memang masih segar dan sebagai direktur Domus usianya menuju 43 tahun. Tetapi Rm. Sari, yang memang sudah terbiasa bisa berjalan kaki, kalau ke Kapel untuk Misa harian biasa duduk di kursi roda didorong oleh karyawan. "Romo napa mboten sae ngagem kursi rodha?" (Apakah tidak sebaiknya romo memakai kursi roda?) tanya seorang karyawan yang ternyata, ketika datang bergabung, pertanyaan itu terulang kembali diucapkan oleh Rm. Hartanta. Mendengar pertanyaan itu Rm. Sari seperti mendesah dan tangannya memberi gerakan yang menandakan penolakannya. Rm. Sari memang sudah mengalami penurunan fisik dan bahkan tak dapat mengucapkan kata-kata akibat stroke ketiga kali. Melihat penolakan itu Rm. Bambang berseru "Saiki ngene wae. Piye nek Rm. Sari takpangku neng kursi rodha?" (Sekarang begini saja. Bagaimana kalau Romo Sari ada di pangkuanku di kursi roda?). Mendengar itu Rm. Sari tertawa terkekeh-kekeh yang diikuti tawa karyawan dan Rm. Hartanta.

Kesiagaan para romo itu mengikuti pengumuman dari Rm. Hartanta ketika sedang makan pagi. Beliau berkata "Para romo, mangke kita mengkat teng Seminari jam setengah sedasa. Yen saget ngagem jubah" (Para romo, nanti kita berangkat ke Seminari pada jam 09.30. Kalau bisa dimohon memakai jubah). Pada hari itu di Kapel Seminari Tinggi Santo Paulus ada tahbisan 7 orang diakon Keuskupan Agung Semarang. Itulah sebabnya para romo sepuh Domus Pacis Santo Petrus, yang bisa berangkat, siaga bersama berangkat menuju Seminari. Mereka akan melewati lorong gang yang menghubungkan Domus Pacis dan Seminari. Ketika Rm. Hartanta memberi aba-aba untuk berangkat, kecuali Rm. Sari yang berjalan didampingi oleh Ibu Riwi, terjadilah iring-iringan romo-romo berkursi roda didorong oleh karyawan. Kebetulan Rm. Bambang berada di paling depan. Rm. Hartanta yang sudah lari mendahului mengambil gambar dengan HP-nya. Ketika melihat sudah banyak umat yang duduk memenuhi kursi-kursi di tenda luar sebelah utara dan barat Kapel, Rm. Bambang berkata "Wah, kita seperti Jokowi mau jumpa banyak orang" yang membuat pendorongnya tertawa. Rm. Bambang melambai-lambaikan tangan kirinya ke arah umat dan umat pun banyak yang menyambut dengan lambaian tangan. Bahkan ada yang berdiri menyambut memberi salam. Beberapa umat ikutan menyalami Rm. Bambang dan kemudian juga ke Mgr. Blasius yang juga berkursi roda didorong oleh karyawan. Para romo Domus mendapat tempat khusus di Kapel. Dan sesudah menunggu sekitar 20 menit, Misa tahbisan dimulai. Dan semua romo sepuh baru bisa kembali di Domus untuk makan siang ketika jam hampir menunjuk angka 01.45 siang.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...