Tuesday, August 15, 2023

Santo Stefanus dari Hungaria

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 25 Agustus 2013 Diperbaharui: 21 Februari 2017 Hits: 9648

  • Perayaan
    16 Agustus
  •  
  • Lahir
    Tahun 969
  •  
  • Kota asal
    Esztergom - Hungary
  •  
  • Wafat
  •  
  • 15 August 1038 di Szekesfehervar - Hungary | Oleh sebab alamiah
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • Tahun 1083 oleh Paus Santo Gregorius VII

St. Stefanus dilahirkan sekitar tahun 969 di Hungaria. Nama yang diberikan kepadanya adalah Vaik. Ketika ia menjadi seorang Kristen pada usia sepuluh tahun, ia diberi nama Stefanus. Pada saat yang sama, ayahnya, Pangeran Hungaria, dan juga banyak kaum bangsawan lainnya menjadi Kristen.

Namun demikian, ketika Stefanus menjadi raja, di negerinya itu masih banyak orang kafir. Sebagian penduduknya masih suka kekerasan dan kekejian. Jadi, Stefanus memutuskan untuk membangun Gereja yang kokoh di Hungaria. Usahanya itu diberkati Tuhan. Rahasia keberhasilan St. Stefanus dalam membimbing rakyatnya secara gemilang kepada iman Kristiani adalah devosinya kepada Bunda Maria. Ia mempercayakan seluruh kerajaannya dalam perlindungan Bunda Maria dan ia membangun sebuah gereja yang amat indah untuk menghormati Bunda Allah (Gereja itu sekarang dikenal dengan nama Basilika St. Stefanus Budapest Hungaria).

Paus Sylvester II mengirimkan sebuah mahkota raja yang indah bagi Stefanus. Pusaka ini kemudian dikenal sebagai Mahkota St. Stefanus. Dalam masa Perang Dunia II, tentara Amerika merampas mahkota tersebut, tetapi akhirnya diserahkan kembali pada Hungaria pada tahun 1978.

Stefanus seorang pemimpin yang tegas serta gagah berani. Ia menerapkan hukum yang adil. Namun demikian, ia juga lemah lembut serta penuh belas kasihan kepada mereka yang miskin. Sebisa-bisanya ia menghindari peperangan. Ia suka memberi bingkisan uang kepada para pengemis tanpa memberitahukan kepada mereka siapa dia sebenarnya. Suatu ketika ia sedang menyamar dan membagi-bagikan bingkisan, sekelompok pengemis dengan brutal menyerang serta memukulnya. Mereka menarik-narik rambutnya, jenggotnya serta merampok kantong uangnya.  Tak pernah terbayangkan oleh mereka bahwa mereka sedang mempermainkan raja mereka. Dan mereka tidak pernah tahu akan hal itu.

Raja menerima segala penghinaan itu dengan diam-diam dan dengan rendah hati. Sekuat tenaga ia mengarahkan pikirannya pada Bunda Maria dan berdoa: “Lihatlah, Ratu Surgawi, bagaimana umatmu memperlakukan dia yang engkau jadikan raja. Jika mereka musuh-musuh iman, aku tahu apa yang harus aku lakukan terhadap mereka. Tetapi, karena mereka adalah kesayangan Putera-mu, aku menerima ini semua dengan sukacita. Aku mengucap syukur karenanya.” 

Kejadian ini tidak membuatnya berhenti untuk menyamar sebagai rakyat biasa dan membagi-bagikan bingkisan. Malahan Raja Stefanus berjanji untuk berderma lebih banyak lagi bagi para pengemis. Stefanus menjadi raja Hungaria selama empat puluh dua tahun. Ia wafat pada tanggal 15 Agustus 1038. St. Stefanus dinyatakan kudus oleh Paus St. Gregorius VII pada tahun 1083.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...