Rabu, 9 Agustus 2023
Matius 15:21-28
21 Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. 22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita." 23 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak." 24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." 25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku." 26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." 27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." 28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, tak ada orang yang mau diremehkan. Orang dapat tersinggung berat kalau martabatnya direndahkan.
- Tampaknya, orang dapat amat marah kalau disebut seperti binatang. Itu menjadi umpatan yang dapat berujung ke konflik berat sebagai bentuk penghinaan yang bisa menjadi perkara pengadilan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul dekat dengan kedalaman batin, sekalipun perendahan martabat manusia dengan berbagai umpatan penghinaan dapat amat menyakitkan hati, di hadapan Tuhan orang justru harus punya sikap bermartabat amat rendah dan siaga lebih rendah dibandingkan orang-orang lain. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa beriman adalah kesiagaan dihina sekalipun bermartabat dan dijelek-jelekkan sekalipun punya kebaikan.
Ah, kalau sungguh beriman orang justru bisa meraih kedudukan tinggi.
No comments:
Post a Comment