Saturday, March 11, 2023

Santa Seraphina

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 03 Agustus 2013 Diperbaharui: 31 Mei 2014 Hits: 14703

  • Perayaan
    12 Maret
  •  
  • Lahir
    ??
  •  
  • Kota asal
    San Geminiano - Italia
  •  
  • Wafat
  •  
  • 12 Maret 1253 | Oleh Sebab alamiah
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • Pre-Congregation

Seraphina dilahirkan di sebuah kota kecil di Italia bernama San Geminiano. Pada mulanya, orangtuanya termasuk golongan berada, tetapi kemudian mereka jatuh miskin. Seraphina, atau Fina, begitu ia biasa dipanggil, adalah puteri mereka.

Seraphina seorang gadis manis yang lincah. Ia seorang yang murah hati. Setiap hari Seraphina menyisihkan sebagian makanannya untuk diberikan kepada seseorang di kotanya yang lebih miskin darinya. Siang hari ia menjahit serta memintal untuk membantu keluarganya membayar hutang-hutang mereka. Malam hari, ia biasa mempergunakan waktunya untuk berdoa lama kepada Yesus dan Maria.

Ketika masih muda usianya, ayahnya meninggal dunia. Seraphina terserang suatu penyakit yang menjadikannya cacat serta lumpuh. Ia hampir tidak dapat bergerak sama sekali dan karenanya Seraphina harus tergolek di atas papan kayu selama enam tahun lamanya. Rasa sakit menjalar di seluruh tubuhnya. Satu-satunya cara bagi Seraphina agar ia dapat tabah menghadapi penderitaannya adalah dengan merenungkan sengsara Yesus sementara Ia dipaku pada kayu salib.

“Aku mempersatukan seluruh penderitaanku dengan penderitaan-Mu, ya Yesus,” demikian ia berbisik. Kadang kala, ketika rasa sakit menyerangnya dengan dahsyat, ia akan berkata, “Ini bukanlah luka-lukaku, tetapi luka-luka-Mu, ya Kristus, yang menyakiti aku.” Seraphina ditinggalkan seorang diri berjam-jam lamanya setiap hari karena ibunya harus pergi untuk bekerja atau untuk meminta-minta. Para tetangga mengetahui penderitaan Seraphina, tetapi luka-lukanya mengeluarkan bau amat busuk sehingga mereka memiliki berbagai macam alasan untuk tidak menjenguknya.

Tak disangka, ibunya pun meninggal dunia. Sekarang Seraphina sebatang kara. Hanya seorang tetangga, yaitu sahabat baiknya yang bernama Beldia, datang untuk merawatnya. Beldia berusaha memberikan perhatian kepada Seraphina sebanyak yang ia mampu, tetapi pada umumnya Seraphina ditinggalkan seorang diri. Sudah jelas nyata bahwa ia tidak akan dapat hidup lebih lama lagi.

Namun demikian, Seraphina tidak mau patah semangat. Ia dengan tekun menjalani setiap waktu yang ia miliki dalam hidupnya dengan doa yang khusuk. Walau keadaannya membuat ia tidak dapat hidup dalam biara namun ia menjalani kesehariannya bagai seorang pertapa dan menerapkan regula para biarawati Benediktin dengan sangat ketat.

Seseorang menceritakan kepadanya tentang penderitaan hebat yang harus ditanggung oleh St. Gregorius Agung. Seraphina kemudian berdevosi kepadanya. Konon, suatu hari, sementara ia mengerang kesakitan, St. Gregorius menampakkan diri kepadanya. Dengan lembut ia berkata kepada Seraphina, “Puteriku, pada hari pestaku Tuhan akan memberimu istirahat.”

Menurut penanggalan liturgi lama, pesta St. Gregorius Agung dirayakan pada tanggal 12 Maret karena ia wafat pada tanggal tersebut pada tahun 604. Jadi, pada tanggal 12 Maret 1253, St. Gregorius datang untuk membawa Seraphina pulang ke surga.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...