Wednesday, March 29, 2023

Santo Petrus Regalado

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 27 Maret 2014 Diperbaharui: 31 Mei 2014 Hits: 6856

  • Perayaan
    30 Maret
  •  
  • Lahir
    Tahun 1390
  •  
  • Kota asal
    Valladolid, Spanyol
  •  
  • Wafat
  •  
  • Tanggal 30 Maret 1456 di Aguilera, Spanyol - Oleh sebab alamiah
    Ketika makamnya dipindahkan pada tahun 1782 Jasadnya ditemukan masih utuh
  •  
  • Beatifikasi
    11 Maret 1684 oleh Beato Paus Innosensius XI
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • 29 Juni 1746 oleh Paus Benediktus XIV

Santo Petrus de Regalado adalah seorang biarawan Fransiskan dan seorang tokoh pembaharu dari Spanyol. Ia dilahirkan di kota Valladolid pada tahun 1390. Kedua orang tuanya berasal dari kalangan bangsawan kaya raya namun sangat saleh.  Pada umurnya yang masih amat muda, ayahnya meninggal dunia. Ia kemudian dengan penuh kesalehan dididik oleh ibunya.

Ketika dia berumur sepuluh tahun, dia memohon agar diijinkan untuk masuk Biara Fransiskan. Setelah tiga tahun permohonannya itu dikabulkan dan masuklah dia ke biara di kota kelahirannya. Meskipun ia baru berusia tiga belas tahun, namun ia menjalani semua peraturan biara fransiskan yang ketat, dan menjalani hidup asketis sebagaimana layaknya biarawan-biarawan senior.

Pada tahun 1404 dia menjadi salah seorang murid dari Petrus de Villacreces, yang pada 1397 memperkenalkan gerakan pembaharuan dari kelompok Observan ke Spanyol. Petrus Regalado kemudian menjadi salah seorang penyebar yang amat tekun dan bersemangat dari kelompok ini.

Dalam biara yang baru didirikan di Aguilera, Petrus Regalado hidup menyendiri dalam keheningan doa yang sangat khusuk; yang sudah lama dirindukannya. Pada tahun 1415 dia diangkat menjadi superior biara Fransiskan di Aguilera itu. Ketika Petrus de Villacreces meninggal dunia pada tahun 1422;  de Regalado pun diangkat menjadi superior dari biara Tribulos atau del Abroyo.

Santo Petrus de Regalado adalah seorang pertapa Fransiskan yang sangat kudus. Dia menjalani kehidupan asketis yang sangat keras. Ia senang  puasa bicara; karena dengan berdiam diri ia dapat lebih khusuk berkomunikasi dengan Yesus.  Waktunya pada malam hari akan ia khususkan untuk berdoa dan pagi hari akan ia mulai dengan mempersembahkan misa kudus.  Kurban misa sering membuat ia menjadi begitu terharu sampai airmatanya akan menetes.

Sembilan kali dalam setahun Petrus Regalado akan menjalani puasa masing-masing selama empat puluh hari lamanya.   Selama itu Ia hanya akan makan sekali sehari dan menu puasanya hanya berupa sepotong roti dengan segelas air putih.  Kesalehan hidupnya membuat ia dipenuhi dengan kuasa Roh Kudus dan dianugerahi anugerah-anugerah penyembuhan dan kenabian.  Kasihnya kepada sesama begitu besar sehingga ia sering membawa orang miskin dan orang sakit ke biara dan merawat mereka dengan penuh cinta kasih.  

Begitu banyak mujizat terjadi melalui orang suci ini.  Ia dilaporkan dapat menyeberang sungai seolah-olah sedang berjalan diatas tanah kering. Ia juga sering terlihat berada di suatu tempat yang jauh dari biaranya sementara pada kenyataannya saat itu ia sedang khusuk berdoa dalam biliknya di biara.  

Suatu saat  Santo Petrus memberkati seorang bayi mungil yang berada dalam pelukan ibunya. Sambil memberkati bayi yang masih murni itu orang suci ini berkata :  "Semoga Tuhan memberkatimu anakku sayang!  Oh, betapa indah dan cemerlangnya jiwa yang kamu miliki..." 
Pada saat itu secara ajaib sang bayi berpaling kepadanya dan mengucapkan kata-kata yang mencengangkan ibunya dan semua orang :  ".. Tapi masih lebih indah adalah jiwa Anda,  yang telah dihiasi Allah dengan begitu banyak karunia "

Pada suatu kesempatan Uskup Osma datang berkunjung ke biaranya dan dengan penasaran ingin bertemu dengan pertapa suci yang termasyur ini. Sang uskup menuju kamar Santo Petrus de Regalado dan ketika beliau membuka pintu biliknya dengan takjub sang uskup menyaksikan tubuh Petrus de Regalado sedang terbungkus api dan sedang melayang diatas udara.  Petrus sendiri terlihat sedang menutup mata khusuk tenggelam dalam doa. Api dari tubuh orang suci ini  naik sampai ke atap biara  namun tidak sedikitpun membakar atap kayu biara tersebut.  Uskup Osma, yang melihat mujizat ini seketika berseru :  "Sesungguhnya, itu adalah tempat tinggal Allah." 

Santo Petrus de Regalado meninggal pada pada 31 Maret 1456 dalam usia 66 tahun. Banyak mujizat dilaporkan terjadi pada umat yang berziarah kemakam orang suci ini. Segera saja makamnya menjadi tempat perziarahan yang ramai dikunjungi umat beriman.

Tiga puluh tahun setelah kematiannya, makamnya dibongkar karena hendak dipindahkan ke tempat yang lebih layak. Jenazahnya ditemukan masih utuh tidak rusak sama sekali.

Petrus de Regalado dibeatifikasi oleh Paus Innosensius  dan dikanonisasi oleh Paus Benediktus XIV.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...