Monday, March 20, 2023

Ibu-ibu Paroki Macanan


Para tamu yang datang pada jam 09.30 Minggu 19 Maret 2023 tampak senang sekali. Mereka dengan penuh senyum menyalami Mgr. Blasius, Rm. Ria, Rm. Harta, dan tentu juga Rm. Hartanta. Terhadap Rm. Yadi mereka berjumpa dengan mantan pastornya, karena Rm. Yadi pernah berkarya dan para tamu dulu termasuk umat penggembalaannya. Sementara itu dengan Rm. Bambang mereka tampak teringat masa-masa lalu. Dari 15 ibu dan 1 bapak, beberapa masih ingat Lagu Mars SMP-nya, karena dulu yang membuatkan adalah Rm. Bambang. Mayoritas ibu dan 1 bapak masih teringat ketika Rm. Bambang kerap datang dan membantu kegiatan-kegiatan Gereja-nya. Apalagi di antara tamu ada yang punyakaitan hubungan darah. Para tamu ini adalah anggota Ibu-ibu Paroki Macanan, yang dulu menjadi Wilayah Paroki Kalasan. Sesudah pengantar yang disampaikan oleh Rm. Bambang, yang kerap membuat tawa karena selengekannya, para tamu menyampaikan acara berupa : 1) Doa untuk para romo termasuk untuk para romo tua; 2) Nyanyian-nyanyian hiburan; 3) Pemberian tali asih yang disampaikan oleh ketua ibu-ibu dan diterima oleh Rm. Hartanta direktur Domus.

Ketika pertemuan dilanjutkan dengan omong-omong tanya jawab, ada 2 pertanyaan yang membuat semua romo harus menjawab. Yang pertama adalah "Apakah para romo juga ingin rekreasi". Rm. Harta, Rm. Ria, dan Mgr. Blasius sudah mengalami rekreasi kalau ada snak saudara datang mengunjungi termasuk juga kalau ada tamu kunjungan. Rm. Yadi sebetulnya mirip tetapi berkaitan dengan hadirnya saudara saudari beliau berkata "Sedkarang sudah amat jarang karena semua sudah tua-tua bahkan adik saya yang jadi suster juga sudah berkursi roda". Ketika sampai Rm. Bambang, dia bilang "Nek aku rada wegah nek ketekan sedulur" (Aku agak tak suka ada saudara datang". Ketika ada yang tanya "Kenapa?", jawaban yang diberikan adalah "Ndhak ndadak nyangoni" (Kan ada dorongan harus memberi bekal pulang) sehingga terjadi ledakan tawa. Kemudian pertanyaan kedua yang juga mengesan adalah "Bagaimana cara menghadapi masa tua atau lansia?" Dari jawaban para romo-romo pada umumnya adalah bersikap sabar dan menerima keadaan. "Kalau Romo Bambang" tanya salah satu tamu yang dijawab "Kalau akan ya menyiapkan persediaan uang". Karena ada yang mengejar "Kok gitu?", Rm. Bambang "Kalau masih di Parokibisa ngambil uang pastoran. Di Domus punya uang hanya uang saku pemberian Rm. Hartanta. Padah aku senang macam-macam". "Misalnya apa, romo" sebuah pertanyaan muncul yang dijawab oleh Rm. Bambang "Beli martabak". Para tamupun tertawa terbahak-bahak. Kemudian ada suara "Sejak dulu kalau bicara Rm. Bambang selalu aneh-aneh".

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...