diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 23 April 2017 Diperbaharui: 29 April 2017 Hits: 6469
- Perayaan18 Maret
17 April (Fransiskan) - LahirBulan Desember tahun 1520
- Kota asalGirona, Catalonia Spanyol
- Wafat
- 18 Maret 1567 di biara Fransiskan Cagliari Italia
Sebab alamiah - Beatifikasi5 Februari 1606 oleh Paus Paulus V
29 January 1711 oleh Paus Klemens XI - Kanonisasi
- 17 April 1938 oleh Paus Pius XI
Salvador Pladevall I Bien lahir pada bulan Desember 1520 di Rumah Sakit Santa Coloma de Ferners, Girona, Catalonia Spanyol, dimana kedua orangtuanya bekerja sebagai pelayan. Pada usia 14 tahun Salvador telah menjadi yatim-piatu. Ia pindah ke Barcelona untuk tinggal bersama seorang saudarinya bernama Blasa. Di sini ia harus bekerja sebagai seorang pembuat sepatu untuk membantu penghidupan mereka berdua.
Ketika saudarinya menikah, Salvador memutuskan untuk menjawab panggilan hidup religius yang telah lama bergema dalam hatinya. Awalnya ia masuk biara Benediktin Santa Maria de Monserrat di dekat kota Barcelona. Namun ia merasa tidak cocok dengan regula biara yang ketat dan pola hidup kontemplatif yang dipraktekkan para Benediktin. Ia menginginkan pola hidup membiara yang lebih sederhana, karena itu ia masuk Biara Fransiskan di Barcelona dan diterima sebagai seorang lay brother (Broeder). Ia mengucapkan kaulnya pada tahun 1542 dan segera dikenal sebagai seorang bruder yang saleh dan rendah hati.
Salvador kemudian ditugaskan ke biara Tortosa, di Tarragona Spanyol, dimana para atasannya memberinya tanggung-jawab sebagai juru masak, quaestor (biarawan yang bertugas meminta-minta derma) dan portir biara. Disinilah Bruder Salvador diberkati Tuhan dengan karunia penyembuhan yang luar bisa. Ia menjadi terkenal sebagai seorang biarawan penyembuh yang mampu menyembuhkan berbagai penyakit hanya dengan berdoa. Biara di Tarragona segera ramai diziarahi umat beriman yang mengharapkan penyembuhan ilahi. Tercatat jumlah pengunjung ke biara tersebut pernah mencapai sekitar 2.000 orang per minggu.
Karunia penyembuhan Salvador mendatangkan cemburu dalam hati para atasannya. Mereka mencurigainya bersekutu dengan kuasa kegelapan dan membentuk sebuah komisi khusus untuk mengawasinya. Mereka juga merasa terganggu dengan kunjungan ribuan umat ke biara dan memutuskan untuk memindahkan Bruder Salvador dari satu biara ke biara yang lain. Awalnya Salvador dipindahkan ke biara di Bellpuig, lalu ke Lleida, terus pindah ke biara Fransiskan Santa Maria Ratu para Malaikat di desa terpencil Horta de Sant Joan. Salvador lalu tinggal di biara Horta de Sant Joan selama dua belas tahun (1547-1559). Walau demikian, di manapun Bruder Salvador “disembunyikan”, umat selalu datang dan memohon doanya yang penuh kuasa penyembuhan.
Dari Horta de Sant Joan Salvador dipindahkan ke biara Fransiskan di Reus, lalu pindah lagi ke kota Madrid. Mendengar kedatangannya di Madrid, umat kota ini berbondong-bondong datang menemui Bruder Salvador untuk disembuhkan. Bahkan Raja Spanyol saat itu, Raja Felipe II, juga mengunjunginya di biara demi memohon doa penyembuhan.
Pada tahun 1560 Bruder Salvador diadukan ke Tribunal Inkuisisi Spanyol berkenaan dengan berbagai mujizat penyembuhan yang dilakukannya. Setelah beberapa penyelidikan, para hakim Inkuisisi tidak menemukan penyimpangan apapun dan memutuskan untuk membatalkan tuduhannya.
Lima tahun kemudian Bruder Salvador dipindahkan ke biara di Cagliari, pulau Sardinia, yang saat itu menjadi wilayah Spanyol. Disini ia kembali ditugaskan sebagai juru masak di dapur biara. Umat yang mengharapkan penyembuhan tetap mendatanginya setiap hari, dan ia terus saja membantu menyembuhkan mereka dengan doa-doanya yang penuh kuasa ilahi. Di biara inilah Bruder pembuat mujizat ini tutup usia pada tanggal 18 Maret 1567.
Bruder Salvador mengalami dua kali proses Beatifikasi; yang pertama oleh paus Paulus V pada tanggal 5 Februari 1606 dan yang kedua oleh paus Klemens XI pada 29 Januari 1711. Setelah proses beatifikasi, pada tahun 1758 relikwinya dipindahkan ke kota Sassari (masih di pulau Sardinia) dan disemayamkan dibawah altar utama Gereja St. Rosalie yang berada di pusat kota tersebut. Santo Salvador dikanonisasi pada tanggal 17 April 1938 oleh Paus Pius XI.(qq)
No comments:
Post a Comment