Sunday, March 5, 2023

Peringatan Arwah di Domus


Ini adalah peristiwa Sabtu malam tanggal 4 Maret 2023. Dari altar, ketika sedang memimpin Misa, Rm. Bambang melihat karyawan Domus Pacis St. Petrus mengusung tumpukan kursi plastik. "Tempat duduk kurang" pikirnya. Kursi-kursi dan bangku dalam Kapel penuh dengan peserta Misa. Kursi-kursi yang ditata di teras Kapel bagian barat juga ada yang menduduki. Demikian pula deretan luar bagian timur Kapel. "Di gang bagian timur ada 25an yang duduk" Bu Rini memberi informasi kepada Rm. Bambang sesudah Misa selesai.

Peserta Misa di Domus yang dimulai pada jam 19.00 malam itu memang cukup banyak. Semula dikatakan yang akan ikut Misa dari luar ada 35 orang, karena hanya keluarga. Seminggu sebelum hari pelaksanaan, tambah 15 orang. Kemudian, kata Bu Rini, 2 hari sebelum hari "H" dari keluarga bilang "Seka Kidul Loji akeh sing arep teka" (Ada banyak yang akan datang dari Kidul Loji). Bu Rini menambah pesanan komsumsi sehingga akan disediakan untuk 100 orang. Hal ini membuat Rm. Hartanta Direktur Domus, yang pada pagi hari mencari di dapur sisa menu semalam sebelumnya, berkata "Wah kula mboten nemokke lawuh wau dalu" (Saya tidak menemukan lauk tadi malam). Biasanya memang ada sisa menu yang disimpan di lemari es sisa konsumsi kala ada hajatan. Tetapi malam itu yang datang memang lebih dari 100 orang. Untung saja jenis menu yang dipesan ada beberapa dan dihidangkan secara prasmanan. Pada umumnya orang tak akan mengambil semua macam hidangan.

Pada malam itu keluarga Pak Joko, warga Paroki Kumetiran, meminta Misa peringatan arwah Ibu Maria Rosalina Tiong Ay Ing. Almarhum memang termasuk dekat dengan kebanyakan romo Domus sejak masih berada di Domus Pacis Puren. Perhatiannya kepada para romo sepuh sangat besar. Ketika masih di Puren, lebih-lebih pada masa pandemi, setiap ada Misa khusus baik hari besar Gereja maupun hajatan tertentu, Cik Ay Ing (demikian Rm. Bambang biasa memanggil) biasa menggerakkan umat Lingkungan Pajeksan, Paroki Kumetiran, untuk kor. Beliau juga biasa menyediakan kebutuhan konsumsi. Bahkan beberapa kali ada baju seragam diberikan kepada para romo Domus. Cik Ay Ing adalah orang pasar. Maka tak heran beberapa tamu peserta Misa peringatan wafat 1 tahun Cik Ay Inbg juga dihadiri beberapa umat dari rakyat pencari nafkah di pasar umum. Lagu-lagu dalam Misa dimabil dari nyanyian-nyanyian bernuansa riang. Sang dirigen mengatakan sebelum Misa "Nyanyian-nyanyian diambil dari yang menggembirakan. Cik Ay Ing dulu kerap bilang "Nek aku mati lagu-lagune sing menggembirakan ya'". 

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...