Rabu, 3 November 2021
Lukas 14:25-33
25 Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka: 26 "Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. 27 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. 28 Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? 29 Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, 30 sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya. 31 Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang? 32 Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. 33 Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, orang dapat yakin sudah ikut Tuhan karena memeluk agama. Dia tekun menjalani doa dan peribadatan.
- Tampaknya, orang merasa serius ber-Tuhan karena banyak meluangkan waktu untuk agama. Dia ikut aneka macam kegiatan agama.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun biasa berada dalam aneka kegiatan agama, orang belum tentu ikut Tuhan bila tidak mengutamakan-Nya dengan berhubungan dengan nurani sehingga dapat berani bersikap tegas demi Dia berhadapan dengan siapapun termasuk dengan keluarga sendiri. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan lepas bebas dengan apapun dan siapapun yang ada bersamanya dengan selalu mengutamakan hati ikut Tuhan.
Ah, bagaimanapun juga keluarga adalah harta yang paling berharga sehingga harus diutamakan.
No comments:
Post a Comment