diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 01 Maret 2017 Diperbaharui: 15 Oktober 2020 Hits: 4662
- Perayaan01 Desember
- Lahir15 September 1858
- Kota asalStrasbourg, Perancis
- Wilayah karyaTunisia, Aljazair, Maroko, Libya
- Wafat
- Martir
Ditembak mati oleh Jihadis Sekte Senussi pada tanggal 1 Desember 1916 di Tamanrasset, Aljazair - Venerasi24 April 2001 oleh Paus Yohannes Paulus II
- Beatifikasi13 November 2005 oleh Paus Benediktus XVI
- Kanonisasi
Tamat dari Akademi militer, Charles menjadi seorang perwira muda yang ditugaskan pada resimen ke-4 Hussar angkatan perang Perancis dan dikirim ke wilayah koloni Perancis di Setif Aljazair. Ditempat ini ia dan resimennya terlibat dalam banyak pertempuran melawan para pemberontak Bon Mama di wilayah Oran Selatan.
Dalam pergaulannya dengan masyarakat setempat, Charles menjadi sangat tertarik dengan masyarakat suku Bedoin yang hidup di padang pasir. Ia mengajukan permohonan cuti agar dapat mempelajari budaya mereka, namun permohonannya ditolak. Tidak patah arang, Charles lalu mengundurkan diri dari militer lalu pergi ke padang gurun dan tinggal bersama mereka. Hidup di padang gurun menuntun Charles pada peningkatan kehidupan rohani yang luar biasa. Dalam kesendirian dan keheningan di gurun pasir, ia dapat mendengar panggilan Tuhan yang mengetuk pintu hatinya setiap saat. Setelah lima belas bulan dipadang gurun Afrika Utara, Charles akhirnya siap menjawab panggilan-NYA.
Charles de Foucauld kembali ke Perancis pada bulan Februari 1886 sebagai seorang yang berbeda dengan Charles yang dulu berangkat ke Afrika Utara. Pemuda aristokrat mantan komandan resimen Hussar ke-4 Angkatan Perang Kerajaan Perancis Raya itu tiba di Paris dengan penampilan nyaris seperti seorang pegemis dengan kepribadian seorang pertapa. Ia mencengangkan keluarga besarnya dengan cara hidupnya yang miskin dan religius. Ia selalu tidur di lantai, dan menghabiskan berjam-jam setiap hari dalam doa di rumah dan di gereja.
Pada tahun 1888 sampai pertengahan tahun 1889, Charles berziarah ke tanah suci Yerusalem. Kembali dari Israel, Charles menghabiskan sebagian besar waktunya dengan mengikuti berbagai retret dan pembinaan rohani. Tanggal 16 Januari 1890 menjadi hari bersejarah dalam kehidupan spiritual Charles. Ia bergabung dengan Ordo Cistercian Trappist di biara Notre Dames-des-Neiges dan mengucapkan kaul sebagai seorang Bruder. Charles tinggal beberapa lama di sana, kemudian ditempatkan di biara Akbès di dekat perbatasan Turki dan Suriah. Pada tahun 1897 Bruder Charles pergi ke tanah Israel dan hidup sebagai seorang pertapa di kota tempat Tuhan Yesus menghabiskan masa kecilnya; Nazareth. Namun Charles tidak lama tinggal di Nazareth. Ia diminta kembali ke Paris untuk belajar Theologi agar bisa ditahbiskan menjadi imam.
Pada tahun 1901, dalam usia 43 tahun, Charles de Foulcald ditahbiskan menjadi seorang imam di Viviers Perancis. Tugas pertamanya sebagai seorang imam adalah kembali ke Afrika Utara untuk mewartakan Injil dan membangun biara sebagai pusat kegiatan misionaris. Ia tiba di Afrika Utara pada tahun itu juga dan mulai berkarya di Béni Abbès, sebuah kota kecil di provinsi Béchar sebelah barat Aljazair, dekat perbatasan Maroko. Disini Charles membangun sebuah tempat pertapaan kecil sebagai pusat sementara bagi karya misinya.
Charles memulai karyanya dengan membeli para budak dan membebaskan mereka. Ratusan budak berhasil ia bebaskan. Sebagian dari mereka kemudian tinggal di Biara, membantu karya misi dan upaya pembebasan para budak. Pada tahun 1904 ia merintis karya misi bagi suku nomaden Tauregs yang hidup berpindah-pindah di wilayah selatan dan tengah gurun Sahara. Ia menerjemahkan Injil ke dalam bahasa Tauregs dan menghabiskan setahun lebih untuk menulis kamus bahasa Taureg. Karyanya berkembang dengan pesat dan pada bulan Maret 1909 Charles mendirikan sebuah institusi religius yang disebut: The Union of Brothers and Sisters of the Sacred Heart untuk mendukung karyanya di Afrika Utara.
Pada tanggal 1 Desember 1916, pater Charles de Foucauld diculik oleh sekelompok bandit bersenjata yang dipimpin oleh El Madani ag Soba, seorang anggota sekte Senussi yang sebelumnya telah menyatakan Jihad terhadap pemerintah Perancis. Pater Charles lalu dieksekusi oleh seorang bandit bernama Sermi ag Thora dengan ditembak di bagian kepala, yang membuatnya tewas seketika. Pembunuhan itu disaksikan oleh koster Paul Embarek, seorang mantan budak yang telah dibebaskan oleh pater Charles de Foucauld.
Pemerintah Perancis selama bertahun-tahun terus memburu para bandit yang terlibat dalam pembunuhan pater Charles de Foucauld. Pada tahun 1943 pemimpin para bandit, El Madani ag Soba disergap pasukan Perancis di Libya namun ia berhasil meloloskan diri dan menghilang di padang gurun di wilayah Fezzan Selatan. Sang eksekutor, Sermi ag Thora, ditangkap dan dihukum mati di Djanet sebelah Tenggara Aljazair pada tahun 1944.
Pater Charles de Foucauld dihormati Gereja sebagai seorang martir. Decree of Martyrdom (Venerasi) diumumkan oleh Paus Yohannes Paulus II pada tanggal 24 April 2001. Pada tanggal 13 November 2005 Charles dibeatifikasi oleh Paus Benediktus XVI.(qq)
No comments:
Post a Comment