Sunday, November 21, 2021

Paroki Wedi Berkunjung


Pagi itu baru sekitar jam 08.00. Ternyata tamu dari Paroki Wedi sudah masuk gedung Domus Pacis St. Petrus. Beberapa dos oleh-oleh sudah dibawa masuk dan diletakkan di bangku ruang makan. Para tamu diterima di ruang TV. Mbak Tri dan Mbak Pariah menuang teh di gelas-gelas. Rm. Hartanta memang menyediakan snak. "Pinten sing rawuh?" (Berapa orang yang datang?) tanya Rm. Bambang kepada seorang ibu yang menyalaminya. Ibu itu menjawab "Sedaya kawandasa setunggal. Nanging ingkang kepareng mlebet kalih dasa" (Semua ada 41 orang. Tetapi yang boleh masuk 20 orang). Rm. Bambang tidak menanyakan itu termasuk 2 orang rama dan seorang frater atau tidak. Di antara yang masuk memang ada Rm. Luhur dan Rm. Novi, pastor kepala dan pastor wakil, dan seorang frater Seminari Tinggi Kentungan yang sedang menjalani Tahun Orientasi Pastoral (TOP) di Wedi. Rama-rama Domus, selain Rm. Hartanta yang menjadi direktur, yang ikut menyambut adalah Rm. Ria, Rm. Jaya, Rm. Tri Hartana, Rm. Harta, Mgr. Blasius, dan Rm. Bambang. Acara dibuka oleh Rm. Hartanta yang mengucapkan selamat datang disusul oleh Rm. Luhur. Kemudian seorang ibu yang menjadi koordinator memberikan maksud dan tujuan datang ke Domus. Dari sambutan ini diketahuilah bahwa yang datang adalah para ketua Lingkungan dan Pengurus Harian Dewan Pastoral Paroki.

Ketika sambutan-sambutan selesai, Rm. Hartanta berkata "Sekarang silahkan Rm. Bambang bercerita supaya gayeng." Rm. Bambang menggeser kursi rodanya, kemudian menghadap para tamu dan berkata "Kula badhe matur. Mbokmenawi sae yen nyamikan lan unjukan dipun rahapi. Punika kangge njagi supados mangke para ibu mboten grenengan 'Jan-jane panganane menarik, ning ora dimanggakke'" (Maafkan saya mau mengajukan permohonan. Barangkali baik kalau snak dan minuman dinikmati. Ini untuk menjaga agar ibu-ibu nanti tidak berbicara di belakang 'Sebetulnya makanannya menarik. Tetapi tidak dipersilahkan'). Mendengar kata-kata itu para tamu langsung tertawa tergelak-gelak. Maklumlah, pada umumnya mereka sudah mengenal Rm. Bambang yang suka sembrono. Teh dan makanan kecil yang disediakan oleh Domus langsung dibagikan. Bahkan beberapa rama Domus juga ikut menikmati. Kemudian, sambil menikmati snak, Rm. Bambang membuka tanya jawab yang berlangsung secara santai dan dalam suasana segar dengan warna canda. Ternyata kemudian menyusul ada pembagian dos snak oleh-oleh dari Wedi. Pertemuan berakhir sekitar jam 09.30 dan ditutup dengan berkat dari Mgr. Blasius Pujaraharja. Rombongan Wedi akan melanjutkan ziarah ke Gua Maria Tritis, Gunung Kidul. 

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...