Thursday, November 25, 2021

Parade Kunjungan


Pada Sabtu 20 November 2021 Rm. Hartanta, Direktur Domus, memiliki hajat memperingati 1 tahun wafat Bapak Subakir ayah beliau. Maka Rm. Hartanta tidur di rumahnya. Beliau berpesan kepada Rm. Bambang agar menyambut Kelompok Senakel yang akan berkunjung pada jam 15.00 Minggu 21 November 2021. Memang beliau akan berusaha untuk ikut menyambut sebentar karena pada sore itu harus Misa di Gereja Mlati menggantikan rama paroki yang sedang pergi. Selain itu Rm. Hartanta juga mengingatkan bahwa dalam Misa Domus Sabtu sore akan ada satu keluarga yang mengikuti. Ternyata dari Sabtu sore hingga Minggu sore 20-21 November 2021 ada beberapa kunjungan. Rm. Bambang mencatat sebagai berikut :

  1. Keluarga Tri-Atik. Ini adalah keluarga yang ikut Misa Sabtu sore. Karena Rm. Bambang punya no WA Bu Atik, dia menanyakan punya ujub apa. Bu Atik menjawab "Boten romo namung badhe dherek misa sareng para romo... Kangen🤭😁😁" (Tidak ada ujub, rama. Hanya akan ikut misa bersama para rama ... Kangen saja). Bapak Tri Laksana dan Ibu Atik datang bersama ketiga anaknya yang masih sekolah SD: Bening, Banyu, dan Lintang. Keluarga ini punya hubungan dekat dengan Rm. Hartanta dan kini tinggal di Ngelo, wilayah Paroki Brayut. Tetapi ternyata dulu mereka berasal dari Paroki Salam, maka mereka mengalami Rm. Bambang yang pernah berkarya di Salam. "Dulu ibu adalah anak Sekolah Minggu bimbingan Rm. Bambang" kata Bu Atik kepada anak-anaknya.
  2. PD Rhema. Ketika Rm. Bambang sedang tiduran di kasurnya sambil melihat sinetron TV, Mas Haryono karyawan Domus masuk kamarnya dan berkata "Rama onten tamu saking yayasan napa" (Rama, ada tamu dari sebuah yayasan). Rm. Bambang pindah ke kursi roda dan keluar kamar. Kemudian muncul troli didorong Mas Haryono membawa macam-macam dos termasuk cukup banyak karung plastik berisi beras. Setelah itu menyusul 4 orang muda: 1 perempuan dan 3 laki-laki. Salah seorang langsung menyapa Rm. Bambang "Rama, kami dari PD Rhema. Dulu rama juga menjadi pembicara kami di Jalan Mataram, ta?" Ternyata mereka datang mewakili teman-temannya dari Persekutuan Doa Rhema. Mereka datang membawa bingkisan banyak sembako yang dikumpulkan dari teman-temannya. Mereka bisa asyik omong-omong dengan Rm. Bambang bahkan sambil melihat-lihat lantai 2 dan 3 gedung Domus Pacis St. Petrus. Karena salah satu pernah menjadi umat Rm. Tri Wahyono, Rm. Bambang, yang dengan kursi rodanya didorong oleh Mas Haryono, mengajak mampir di kamar Rm. Tri Wahyono yang kemudian didoakan khusus oleh mantan umatnya. Bersama Rm. Bambang mereka juga masuk Kapel Domus dan bahkan kemudian nyanyi-nyanyi karena salah satu ternyata adalah player organ.
  3. Umat Sragen. Selama Rm. Bambang mendampingi keempat anggota PD Rhema, ternyata ada beberapa umat Sragen datang mengunjungi Rm. Supriyanto. Kedatangan umat Paroki Sragen itu juga ditumpangi oleh seorang ibu dari Paroki Palur yang datang khusus untuk mengunjungi Rm. Suntara. "Entuk oleh-oleh apa mau?" (Tadi dapat oleh-oleh apa?) tanya Rm. Bambang kepada Rm. Suntara ketika makan siang. Rm. Suntara menjawab "Entuk batrei" (Dapat batrei) yang langsung disambut tanya Rm. Bambang "Batu batrei?". Rm. Suntara mengiyakan. Ternyata Rm. Suntara mendapat 6 buah batu batrei untuk radionya. 
  4. Kelompok Senakel. Ternyata yang hadir adalah Jaringan Kelompok Senakel yang memiliki kegiatan khusus mendoakan suster, bruder, dan imam. Yang datang di Domus Pacis pada Minggu sore itu dari Paroki Klaten, Wilayah Sempu Paroki Pugeran, Paroki Klepu, Paroki Nanggulan. Katanya akan datang juga dari Paroki Wonogiri. Sesudah seorang ibu koordinator menyampaikan kata-kata, Rm. Hartanta memberikan sambutan dan kemudian berpamitan akan memimpin Misa di Paroki Mlati. Dari Domus Pacis yang juga ikut menyambut selain Rm. Bambang adalah Rm. Harto, Rm. Tri Hartono, dan Rm. Yadi. Ada juga Rm. Agus Widodo dan Rm. Fajar dari Seminari Tinggi yang akan memimpin Misa. Ternyata ada juga Rm. Modestus Supriyanto Pastor Nanggulan yang mengantar umatnya. Rm. Bambang minta Rm. Yadi untuk tampil kedepan bersama Rm. Bambang melayani tanya jawab. Sesudah itu Rm. Bambang, Rm. Yadi, dan Rm. Tri Hartono meninggalkan Kapel dan kemudian Kelompok Senakel melanjutkan dengan Doa Rosario yang ditutup dengan Misa yang dipimpin oleh kedua rama Seminari. Dari kelompok ini Domus Pacis mendapatkan oleh-oleh 14 dos roti, alat-alat mandi, dan pempers. Tentang pempers, ketika Bu Fransiska Ana yang jadi penghubung menelpon, Rm. Bambang minta ukuran XL karena Domus sedang kehabisan ukuran XL.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...