Tuesday, November 23, 2021

Guyuban dengan Iuran

Pada Minggu selewat jam 02.00 sore 21 November 2021 Rm. Bambang memang siaga menerima kedatangan rombongan kunjungan. Memang, pertemuan dengan rombongan baru terjadi pada sekitar jam 03.15. Rm. Hartanta sesudah memberikan sambutan langsung meninggalkan Domus Pacis St. Petrus untuk memimpin misa di gereja Paroki Mlati. Bu Rini, salah satu relawati Domus yang mengantar snak sore dan kemudian membantu beberapa kerjaan Domus, berpamitan pulang pada jam 17.00. Katanya Rm. Hartanta akan mengajak dia bersama umat Seyegan untuk melayat ke rumah Mbak Tri Purwanti. Mbak Tri adalah salah satu karyawati Domus yang hari itu mengalami kematian ibunya. Ternyata Rm. Hartanta sudah mengirim WA ke Rm. Bambang pada jam 14.31. Rm. Bambang baru membaca selewat jam 17.00 WA itu yang berbunyi :

Di hari berikutnya, Senin 22 November 2021, di dalam makan siang Rm. Hartanta memberikan pengumuman kepada para rama tentang peristiwa kematian itu. Rm. Hartanta mendorong para rama untuk ikut mengirim "umbul donga" (menyumbang uang lelayu) bersama para karyawan. Dari Bu Rini Rm. Bambang telah mendengar bahwa sejak hari Minggu sore para karyawan sudah sepakat untuk iuran uang menyampaikan sumbangan ke Mbak Tri. Ternyata, sesudah pengumuman dari Rm. Hartanta, Rm. Ria dengan kursi rodanya didorong oleh karyawan masuk kamar dan kemudian keluar lagi. Pada saat ada rama yang bertanya mengapa Rm. Ria masuk kamar, karyawan yang mendorong menjawab "Mendhet arta ngge urun" (Ambil uang untuk ikut iuran).

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...