Sunday, November 7, 2021

Ini Alasan Usia Lanjut Psikologi Justru seperti Anak-Anak

diambil dari https://www.halodoc.com/artikel

Ditinjau oleh: dr. Rizal Fadli


Halodoc, Jakarta – Memasuki usia lanjut, seseorang mungkin akan mengalami banyak perubahan, baik dari segi fisik maupun psikologi. Orang yang sudah lanjut usia alias lansia sangat rentan mengalami gangguan kesehatan. Hal itu ternyata bisa memengaruhi kepribadian dan perilakunya. Salah satunya adalah membuat orang tersebut kembali bersikap seperti anak-anak. Kok bisa? 

Perubahan perilaku yang muncul pada lansia dipercaya terjadi karena adanya penurunan fungsi kognitif. Secara alami, tubuh manusia memang akan mengalami penurunan fungsi, termasuk pada organ tubuh dan psikologi. Secara alami, fungsi otak dan kognitif seseorang akan mengalami penurunan seiring berjalannya waktu. Meski tidak bisa dicegah, tetapi hal ini bisa diperlambat. Biar lebih jelas, simak pembahasannya dalam artikel berikut! 

Perubahan yang Terjadi pada Lansia

Perubahan perilaku yang terjadi pada lansia disebut muncul karena ada penurunan fungsi kognitif. Tidak hanya itu, hal ini ternyata juga dipengaruhi oleh masalah kesehatan yang mungkin muncul seiring bertambahnya usia. Munculnya gangguan kesehatan jangka panjang, misalnya diabetes bisa memengaruhi kondisi mental dan perilaku lansia. Tak jarang, hal itu akan menyebabkan lansia mulai bersikap seperti anak-anak. 

Secara alami, tubuh manusia akan mengalami perubahan seiring berjalannya waktu, termasuk penurunan kemampuan kognitif. Meski tidak bisa dicegah, hal ini bisa diperlambat sehingga dampak perubahan perilaku pada lansia bisa lebih dikontrol. Mengingat, orang yang sudah tua mungkin akan mengalami penurunan kualitas memori dan fungsi kognitif. 

Penurunan yang terjadi bisa membuat lansia kesulitan dalam memecahkan masalah, mudah lupa, dan sering merasa tertekan. Hal itu yang kemudian memicu orang yang sudah tua sering berpikir bahwa ia “tidak becus” dan menjadi marah pada diri sendiri atau pada orang yang ada di sekitar. Kondisi itu yang membuat lansia seolah kembali menjadi anak-anak dan bertingkah laku sesukanya. 

Belum lagi, orang yang sudah lanjut usia biasanya sudah melewati banyak fase dalam hidup, termasuk kehilangan orang tersayang atau orang di sekitar. Tidak sedikit orang tua yang harus hidup sendiri, setelah ditinggal pasangan. Hal itu bisa membuat seseorang menjadi takut dan merasa tidak bisa lagi melanjutkan hidup. Maka dari itu, dibutuhkan peran orang sekitar untuk memberi bantuan dan motivasi untuk melanjutkan hidup pada orang yang sudah lanjut usia. 

Nyatanya, kondisi mental dan psikologis lansia sangat rentan terganggu. Apalagi, jika di sepanjang hidupnya orang tersebut sudah harus berjuang karena memiliki masalah kesehatan. Merasakan sakit, tetapi selalu kesepian. Banyak orang tua yang sebenarnya hanya ingin didengarkan, tetapi dia merasa hal itu tidak ada dan membuatnya merasa kesal lalu berperilaku seperti anak-anak. 

Pada akhirnya, hal itu bisa menyebabkan masalah mental pada lansia. Gangguan kesehatan mental pada lansia, termasuk depresi dan kecemasan akan memengaruhi lansia dalam melakukan berbagai tugas fisik. Maka dari itu, sangat penting untuk menjaga emosi, menjaga kesehatan fisik dan mental, serta meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik pada lansia. Dengan memberikan rasa nyaman, lansia akan menjadi lebih tenang dan percaya bahwa hidup akan baik-baik saja. 

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...