diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 09 Agustus 2013 Diperbaharui: 10 November 2019 Hits: 11199
- Perayaan10 November
- LahirTahun 400
- Kota asalTuscany, Italy
- Wafat
- 11 April 461 di Roma, Italia | oleh sebab alamiah
- Beatifikasi-
- Kanonisasi
- Pre-Congregation
Paus Leo I lahir kira-kira pada tahun 400 di Tuscany Italia. Ia terpilih menjadi paus setelah wafatnya Paus Sixtus III pada bulan Agustus 440. Masa-masa itu adalah masa-masa sulit bagi Gereja. Di mana-mana pasukan barbar menyerang umat Kristiani. Dalam Gereja sendiri, beberapa orang menyebarluaskan ajaran sesat. Tetapi, St. Leo adalah seorang paus yang amat mengagumkan. Ia sama sekali tidak takut akan apa pun atau siapa pun. Ia mengandalkan devosinya pada paus pertama, St. Petrus Rasul. St. Leo sering mohon bantuan doanya.
Untuk menghentikan pengajaran iman yang sesat, St. Leo menjelaskan ajaran iman yang benar melalui tulisan-tulisannya yang terkenal. Ia mengadakan Konsili untuk mengutuk ajaran-ajaran yang sesat. Mereka yang tidak mau berbalik dari ajaran mereka yang sesat dikucilkan dari Gereja. Tetapi, Paus Leo menerima kembali mereka yang menyesal dan ingin kembali ke pelukan Gereja. Ia mengajak umatnya untuk berdoa bagi mereka.
Paus Leo Agung akan selalu dikenang sebagai pemimpin yang meyakinkan "Attila the Hun" untuk pergi dari gerbang kota Roma selama kampanye militernya. Pada tahun 452, Attila dan pasukannya menyerang Italia dan berbaris menuju Roma. Segera saja terjadi kepanikan dimana-mana. Penduduk Roma merasa takut dan ngeri. Mereka tahu bahwa bangsa Hun telah membakar banyak kota dan membantai habis penduduknya. Untuk menyelamatkan kota Roma, Paus Leo menempuh jarak 320 km dengan menggunakan kuda untuk menghadapi Atilla dan membujuknya untuk menarik pasukannya. Satu-satunya senjata yang ada pada Paus Leo I hanyalah berserah diri sepenuhnya kepada Tuhan.
Ketika kedua pemimpin itu saling bertemu, sesuatu yang menakjubkan terjadi. Attila, Sang penakluk barbar dan kejam itu tidak terbiasa menghadapi kelemah-lembutan dan kerendahan hati yang ditunjukkan oleh Paus kepadanya. Ia tidak kuasa menatap mata sang Paus. Lebih mudah bagi Attila untuk menghadapi musuh dengan pedang terhunus daripada menghadapi orang tua yang penuh belas kasih ini. Karena itu Attila menunjukkan rasa hormat yang besar kepada paus. Ia mengikat perjanjian damai dengannya. Sesudah peristiwa itu, Attila mengatakan bahwa ia melihat dua sosok yang amat besar berdiri di samping paus pada saat ia berbicara. Umat yakin bahwa kedua sosok tersebut adalah kedua rasul besar, Petrus dan Paulus. Mereka diutus Tuhan untuk melindungi Paus Leo dan segenap umat Kristiani.
Oleh karena kerendahan hati dan belaskasihnya, Paus Leo dikasihi oleh semua orang. Ia menjadi paus selama duapuluh satu tahun. St. Leo wafat pada tanggal 10 November 461. Awalnya Paus Leo Agung dimakamkan di tempat tersendiri. Namun, beberapa tahun setelah kematiannya, jenazahnya dimasukkan ke dalam sebuah makam bersama jenazah empat paus lainnya yang juga memakai nama Leo.
Pada abad 18, sisa-sisa Relik Santo Paus Leo Agung dipisahkan dari paus-paus Leo yang lain dan dimakamkan kembali dalam kapel tersendiri.
No comments:
Post a Comment