Wednesday, November 17, 2021

Solo Baru


Pada waktu makan siang Rm. Hartanta berkata kepada Rm. Bambang "Wau Rama Haryono saking Solo Baru rawuh. Lajeng kula tedahi kamar njenengan" (Tadi Rm. Haryono dari Solo Baru datang. Kemudian saya lihatkan kamar Anda). Sebenarnya Rm. Bambang mendengar ada suara ramai di ruang makan. Dia hanya membayangkan ada rombongan yang bertamu kepada Rm. Hartanta yang kadang-kadang terdengar suaranya. Ternyata, menurut Rm. Hartanta, mereka datang bersebelas orang. Selain Rm. Haryono dan Rm. Novi, ada empat bapak dan empat ibu serta satu orang lagi. 

"Rikala Rm. Haryono taken 'Rm. Bambang lagi apa?', kula nginguk kamar njenengan lajeng mangsuli 'Lagi sembayang Santo Yusup'"(Ketika Rm. Haryono tanya 'Rm. Bambang baru apa?', saya menengok kamar Anda lalu menjawab 'Baru berdoa model Santo Yusuf'"). Rm. Bambang membayangkan Rama Haryono tertawa. Rm. Bambang yang dikira tidur dibelokkan ke gambaran Sato Yusuf ketika tidur lalu mimpi didatangi oleh malaikat. Itu berkaitan dengan kisah ketika Santo Yusuf menghadapi peristiwa Bunda Maria hamil oleh Roh Kudus. Padahal pada waktu itu Rm. Bambang hanya tiduran berbaring di tempat tidur sambil menonton sinetron TV. Itu memang kebiasaannya pada sekitar jam 10.00 pagi. Maklumlah Rm. Bambang terbiasa sudah bangun pada sekitar jam 01.00 dinihari. Dari gambar-gambar yang diterima oleh Rm. Bambang tampaklah para tamu selain bertamu di Domus Pacis juga mendatangi Makam Rama-rama di seberang bangunan Domus Pacis St. Petrus. Rm. Bambang juga tahu bahwa para tamu membawa banyak oleh-oleh yang dibawa masuk dengan troli oleh seorang karyawan. Oleh-oleh itu terdiri dari sembako, gula khusus diabetes, dan selimut.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...